Halaman
235
Bahasa Indonesia
Pada bab terakhir ini, kamu akan mempelajari dan mementaskan sebuah
drama. Drama adalah sebuah cerita atau kisah yang menggambarkan ke-
hidupan dan watak melalui tingkah laku
acting
atau dialog yang dipentaskan.
Untuk membekali kemampuanmu, pada bab ini kamu akan belajar:
1.
m
engidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama
yang dibaca atau ditonton;
2.
m
empertunjukkan salah satu tokoh dalam drama yang dibaca atau yang
ditonton secara lisan;
Bermain Drama
Sumber: www.teatersundakiwari.files.wordpress.com
Gambar 8.1 Berlangsungnya pertunjukan teater drama.
Bab VIII
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
236
3.
m
enganalisis isi dan kebahasaan dalam drama yang dibaca atau ditonton;
dan
4.
m
endemonstrasikan sebuah naskah drama dengan memperhatikan isi dan
kebahasaan.
Untuk membantu kamu dalam mempelajari dan mengembangkan
kompetensi dalam berbahasa, pelajari peta konsep di bawah ini dengan
saksama!
Bermain
Drama
Memahami struktur drama
yang dibaca atau ditonton.
Mengidentifikasi unsur-
unsur drama.
Mengidentifikasi alur
cerita, babak demi
babak, dan konf lik
dalam drama yang
dibaca atau ditonton.
Mempertunjukkan
salah satu tokoh dalam
drama yang dibaca
atau yang ditonton
secara lisan.
Menelaah bagian-bagian
penting dalam naskah
drama yang dibaca atau
ditonton.
Menampilkan satu tokoh
dalam drama.
Menganalisis isi dan
kebahasaan dalam
drama yang dibaca
atau ditonton.
Menganalisis isi drama
yang dibaca atau disimak.
Menganalisis kebahasaan
dalam drama yang dibaca
atau disimak.
Mendemonstrasikan
sebuah naskah
drama dengan
memperhatikan isi dan
kebahasaan.
Memahami teknik
dan langkah-langkah
pementasan drama.
Mendemonstrasikan
naskah drama dengan
memperhatikan isi dan
kebahasaan.
237
Bahasa Indonesia
A.
M
engidentifikasi Alur Cerita, Babak Demi Babak,
dan Konflik dalam Drama yang Dibaca atau Ditonton
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1.
m
emahami struktur drama yang dibaca atau ditonton;
2.
m
engidentifikasi unsur-unsur drama.
Pernahkah kamu mementaskan sebuah drama di sebuah gedung atau di
depan kelas? Mementaskan drama dapat membuat kita mengenal berbagai
macam karakter. Meskipun karakter yang dimunculkan dalam sebuah
drama adalah karakter rekaan atau berdasarkan khayalan si penulisnya, ada
juga karakter yang dibuat berdasarkan kisah nyata, yaitu kisah seseorang
yang dialihkan ke dalam sebuah tulisan terutama naskah drama. Hal itu
tentu saja diceritakan sesuai dengan kisah asli hidupnya.
Kegiatan 1
Memahami Struktur Drama yang Dibaca atau Ditonton
Sebagaimana jenis teks lainnya, drama terdiri atas bagian-bagian
yang tersusun secara sistematis. Susunan bagian-bagian drama tersebut
sebenarnya merupakan salah unsur drama pula, yakni yang biasa disebut
dengan
alur
.
Seperti juga bentuk-bentuk sastra lainnya, sebuah cerita drama pun
harus bergerak dari suatu permulaan, melalui suatu bagian tengah, menuju
suatu akhir. Ketiga bagian itu diapit oleh dua bagian penting lainnya, yakni
prolog dan epilog.
1.
P
rolog adalah kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang
cerita, yang biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.
2.
E
pilog adalah kata-kata penutup yang berisi simpulan ataupun amanat
tentang isi keseluruhan dialog. Bagian ini pun biasanya disampaikan
oleh dalang atau tokoh tertentu.
Selain kedua hal di atas, dalam drama terdapat dialog. Dialog dalam
drama meliputi bagian orientasi, komplikasi, dan resolusi (
denouement
).
Bagian-bagian itu terbagi dalam babak-babak dan adegan-adegan. Satu
babak biasanya mewakili satu peristiwa besar dalam dialog yang ditandai
oleh suatu perubahan atau perkembangan peristiwa yang dialami tokoh
utamanya. Adapun adegan hanya melingkup satu pilahan-pilahan dialog
antara beberapa tokoh.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
238
Bagan 8.1
Struktur Drama
1.
Or
ientasi sesuatu cerita menentukan aksi dalam waktu dan tempat;
memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi sesuatu cerita,
mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama
cerita tersebut, dan ada kalanya membayangkan resolusi yang akan
dibuat dalam cerita itu.
2.
K
omplikasi atau bagian tengah cerita, mengembangkan konflik. Sang
pahlawan atau pelaku utama menemukan rintangan-rintangan antara
dia dan tujuannya, dia mengalami aneka kesalahpahaman dalam
perjuangan untuk menanggulangi rintangan-rintangan ini.
3.
R
esolusi atau
denouement
hendaklah muncul secara logis dari apa-
apa yang telah mendahuluinya di dalam komplikasi. Titik batas yang
memisahkan komplikasi dan resolusi, biasanya disebut klimaks (
turning
point
). Pada klimaks itulah terjadi perubahan penting mengenai nasib
sang tokoh. Kepuasan para penonton terhadap suatu cerita tergantung
pada sesuai-tidaknya perubahan itu dengan yang mereka harapkan.
Pengarang dapat mempergunakan teknik
flashback
atau sorot balik
untuk memperkenalkan penonton dengan masa lalu sang pahlawan,
menjelaskan suatu situasi, atau untuk memberikan motivasi bagi aksi-
aksinya.
Struktur
Drama
Prolog
Orientasi
Dialog
Konflik
Epilog
Resolusi
239
Bahasa Indonesia
Perhatikan contoh teks berikut!
Panembahan Reso
karya W.S. Rendra
Sumber: www.1.bp.blogspot.com
Gambar 8.2 W.S. Rendra.
Di rumah Panembahan Reso. Pagi hari. Ada Aryo Lembu, Aryo Jambu,
Aryo Bambu, Aryo Sumbu, Aryo Sekti, Ratu Dara, dan Panembahan Reso.
Sekti
Panembahan Reso, jadi saya datang kemari untuk mengantar teman-teman
Aryo, yang dulu diutus oleh almarhum Sri Baginda Raja Tua untuk keliling
kadipaten-kadipaten, menghadap kepada Anda.
Reso
Selamat datang, para Aryo. Kedatangan Anda di ibu kota sangat kami
nantikan. Terutama oleh Sri Baginda Maharaja.
Lembu
Sebelum menghadap Sri Baginda Raja.
Sekti
Maaf, Maharaja, bukan Raja.
Lembu
Ah, ya! Ampun seribu ampun! Sebelum kami menghadap Sri Baginda
Maharaja, kami lebih dahulu menghadap Anda dan juga Sri .... Ratu Dara?
Sekti
Ya, betul! Sri Ratu Dara!
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
240
Lembu
Oh! Kami lebih dahulu menghadap Anda dan Sri Ratu Dara, untuk lebih
meyakinkan diri bahwa kami tidak akan membuat kesalahan yang sama
sekali tidak kami maksudkan.
Bambu
Selama kami pergi bertugas, telah banyak terjadi perubahan dengan
menurut cara yang sah. Kami akan menyesuaikan diri dengan perubahan
ini.
Jambu
Pendeknya, kami mengakui kedaulatan Sri Baginda Maharaja Gajah
Jenar dan tunduk kepada semua keputusan yang telah disabdakan oleh Sri
Baginda.
Sumbu
Kami telah menjalankan tugas yang justru kami anggap penting untuk
mempertahankan keutuhan kerajaan. Sekarang kami tetap patuh dan
bersedia untuk membela keutuhan kerajaan di bawah naungan Sri Baginda
Maharaja Gajah Jenar.
Reso
Bagus! Bagus! Dengan cepat saya bisa mengumpulkan bahwa Anda
berempat abdi Raja yang tahu diri dan tahu akan kewajiban. Bagus. Bagus.
Sri Baginda pasti akan ikhlas menerima bakti Anda semua.
Jambu
Syukurlah kalau begitu. Kami juga sangat berterima kasih kepada Sri
Baginda karena beliau telah memberikan perhatian besar kepada para istri
kami. Bagaimanakah keadaan mereka? Saya sendiri sudah merasa sangat
kangen dengan istri saya, setelah sekian lama dipisahkan oleh tugas demi
kerajaan.
Reso
Jangan khawatir. Keadaan mereka sangat mewah dan sejahtera. Mereka
dibawa ke istana demi keamanan mereka sendiri. Jangan sampai mereka
menjadi korban dari pancaroba perubahan. Nanti setelah Anda menghadap
Maharaja, pasti istri Anda akan diantar ke rumah kembali. Sri Ratu Dara
dan Sri Ratu Kenari selalu bermain-main dengan mereka.
241
Bahasa Indonesia
Dara
Kami sering bermain bersama sampai agak larut malam. Kami saling
bercerita tentang pengalaman hidup masing-masing.
Jambu
Sungguh kami sangat berutang budi untuk kebaikan hati semacam itu.
Reso
Jadi, kerajaan dalam keadaan kurang lebih utuh!
Lembu
Begitulah. Kecuali keadaan di Tegalwurung! Panji Tumbal berhasil
ditawan oleh Pangeran Kembar. Pangeran Bindi menduduki seluruh
Kadipaten Tegalwurung dan menyatakan menentang kedaulatan Maharaja
kita, Berta menobatkan dirinya sendiri menjadi Raja. Pangeran Kembar
mendukungnya.
Reso
Hm! Ini bukan persoalan remeh.
Dara
Ia bukan putra tertua dari almarhum Sri Baginda Raja yang dulu.
Reso
Atas dasar kekuatan! Setiap orang yang merasa dirinya kuat boleh saja
menobatkan dirinya menjadi Raja. Seperti juga Raja yang dulu mendirikan
kerajaan ini. Tinggal soalnya apakah ia akan bisa membuktikan bahwa
dirinya benar-benar yang terkuat di seluruh negara. Bisa tidak ia
menundukkan semua tandingan yang ada.
Dara
Jadi, ia menantang kekuasaan Maharaja kita!
Reso
Sanggupkah maharaja kita menyingkirkan dia atau sanggupkah dia
menyingkirkan maharaja kita? Itu saja persoalannya.
Bambu
Dengan dukungan Anda sebagai pemangku, maharaja kita pasti akan bisa
menumpas tandingannya, di Tegalwurung!
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
242
Jambu
Besar kepercayaan kami kepada Anda untuk bisa mengatasi keadaan ini,
Panembahan.
Lembu
Dari sejak masih tinggal di istana, Pangeran Bindi sangat mengerikan
tingkah lakunya. Tanpa ragu-ragu saya akan membantu Anda untuk
membela maharaja kita.
Reso
Aryo Sumbu, apakah Anda juga mempunyai kemantapan seperti itu?
Sumbu
(Jelas dan tegas) Ya, Panembahan!
Reso
Setelah Anda semua beristirahat beberapa hari, bantulah Sri Baginda untuk
memerangi para pemberontak. Anda semua mempunyai pengalaman yang
luas di dalam pertempuran.
Lembu
Di bawah pimpinan Anda kami semua patuh dan setia.
Reso
Silakan pulang dulu dan nanti sore menghadap Maharaja di Istana.
(Keempat Aryo mohon diri lalu keluar.)
Sekti
Pengaruh Anda terhadap para Aryo, para Panji, dan para Senapati sungguh
sangat besar. Memang hanya Anda yang bisa menyelamatkan kerajaan dari
bencana-perpecahan. Sekarang saya pamit dulu, Panembahan. Di rumah
saya ada tamu yang menginap. Setelah minum kopi sore hari dengan tamu
itu, saya akan menghadap maharaja ke istana.
Reso
Apakah kamu itu akan tinggal lama di rumah Anda?
Sekti
Seperti biasanya, agak lama juga. Salam, Ratu Dara. Salam, Panembahan
(pergi).
243
Bahasa Indonesia
Dara
Anakku seorang diri tak akan bisa mempertahankan takhtanya.
Reso
Itulah sebabnya kita harus membantu Baginda.
Dara
Maharaja boneka itu mulai memuakkan saya.
Reso
Tidak baik berkata begitu sementara Baginda ialah darah dagingmu
sendiri.
Dara
Panembahan suamiku, ternyata Anda begitu kuat dan kuasa, kenapa Anda
tidak ingin menjadi raja?
Reso
Hahahaha! Apa kurang enaknya menjadi orangtua dan pemangku.
(Sumber:
Horison Sastra Indonesia 4
, Kitab Drama, 2002)
Teks yang telah kamu baca itulah yang dinamakan dengan
drama
.
Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani
draomai
yang berarti ‘berbuat,
berlaku, bertindak, beraksi, dan sebagainya’. Drama berarti ‘perbuatan,
tindakan atau
action’.
Drama dapat pula diartikan sebagai sebuah lakon
atau cerita berupa kisah kehidupan dalam dialog dan lakuan tokoh yang
berisi konflik.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), drama memiliki beberapa
pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai syair atau prosa yang
menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau
dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah yang melibatkan konflik
atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Pengertian
lain, drama adalah kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di pentas
berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur
pembantu (dekor, kostum, rias, lampu, musik), serta disaksikan oleh
penonton.
T
erdapat beberapa bentuk drama, di antaranya, adalah sebagai berikut.
1.
B
erdasarkan bentuk sastra cakapannya
a.
D
rama puisi
, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun
dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
244
b.
D
rama prosa
, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk
prosa.
2.
B
erdasarkan sajian isinya
a.
Tr
ag e di
(drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh yang
sedih atau muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu
yang tidak menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan
tokoh pada keputusasaan dan kehancuran. Dapat juga berarti
drama serius yang melukiskan pertikaian di antara tokoh utama
dan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan malapetaka
atau kesedihan.
b.
Ko
medi
(drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur,
walaupun selorohan, di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan
yang berakhir dengan bahagia.
c.
T
ragikomedi
(drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya
menggunakan alur dukacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan.
3.
B
erdasarkan kuantitas cakapannya
a.
P
antomim
, yaitu drama tanpa kata-kata
b.
Mi
nikata
, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata.
c.
D
ialog-monolog
, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-
kata.
4.
B
erdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya
a.
O
pera
, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau musik.
b.
S
endratari
, yaitu drama yang menonjolkan seni drama dan tari.
c.
Ta
b l o
, yaitu drama tanpa gerak atau dialog.
5.
B
entuk-bentuk lain
a.
D
rama absurd
, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau
melanggar konversi alur, penokohan, dan tematik.
b.
D
rama baca
, naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan
dipentaskan.
c.
Dr
ama borjuis
, drama yang bertema tentang kehidupan kaum
bangsawan (muncul abad ke-18).
d.
D
rama domestik
, drama yang menceritakan kehidupan rakyat
biasa.
e.
D
rama duka
, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejahatan
atau keruntuhan tokoh utama.
f.
D
rama liturgis
, yaitu drama yang pementasannya digabungkan
dengan upacara kebaktian gereja (di Abad Pertengahan).
g.
D
rama satu babak
, yaitu lakon yang terdiri atas satu babak, berpusat
pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta
pengaluran yang ringkas.
245
Bahasa Indonesia
h.
D
rama rakyat
, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai
dengan festival rakyat yang ada (terutama di perdesaan).
Tugas
1.
J
awablah pertanyaan berikut dengan singkat!
a.
U
nsur-unsur drama meliputi apa saja?
b.
A
dakah unsur yang berbeda pada drama dengan karya sastra yang
lain, seperti novel?
2.
K
erjakan latihan berikut sesuai dengan instruksinya!
a.
P
erhatikanlah dengan baik teks drama di atas yang akan dibacakan/
diperankan oleh teman-teman kamu. Bersamaan dengan itu, catatlah
hal-hal penting yang ada di dalamnya, terutama berkaitan dengan
unsur-unsur intrinsiknya!
b.
S
ecara berkelompok, diskusikanlah naskah drama di bawah ini
berdasarkan aspek-aspek berikut:
a. l
atar,
b
. alur,
c. p
enokohan, dan
d
. tema/amanatnya.
c.
Sa
jikanlah pendapat kelompokmu itu di depan kelas untuk
di
tanggapi oleh kelompok lain!
Kegiatan 2
Mengidentifikasi Unsur-unsur Drama
Tampak dalam contoh sebelumnya bahwa teks drama ternyata dibentuk
oleh banyak unsur. Di dalamnya ada latar, misalnya pada drama tersebut
latarnya adalah di rumah Panembahan Reso, pada pagi hari. Di dalamnya
juga ada tokoh, yakni Aryo Lembu, Aryo Jambu, Aryo Bambu, Aryo
Sumbu, Aryo Sekti, Ratu Dara, dan Panembahan Reso. Ada juga dialog
antartokoh. Di samping itu, terdapat juga tema dan amanat.
B
erikut paparan lebih lengkap tentang unsur-unsur tersebut.
1.
L
atar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana di
dalam naskah drama.
a.
L
atar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian di dalam
naskah drama, seperti di rumah, medan perang, di meja makan.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
246
b.
L
atar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian di dalam naskah
drama, seperti pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945.
c.
L
atar suasana/budaya, yaitu penggambaran suasana ataupun
budaya yang melatarbelakangi terjadinya adegan atau peristiwa
dalam drama. Misalnya, dalam budaya Jawa, dalam kehidupan
masyarakat Betawi, Melayu, Sunda, Papua.
2.
P
enokohan
Tokoh-tokoh dalam drama diklasifikasikan sebagai berikut.
a.
T
okoh gagal atau tokoh badut (
the foil
)
Tokoh ini yang mempunyai pendirian yang bertentangan dengan
tokoh lain. Kehadiran tokoh ini berfungsi untuk menegaskan
tokoh lain itu.
b.
T
okoh idaman (
the type character
)
Tokoh ini berperan sebagai pahlawan dengan karakternya yang
gagah, berkeadilan, atau terpuji.
c.
T
okoh statis (
the static character
)
Tokoh ini memiliki peran yang tetap sama, tanpa perubahan,
mulai dari awal hingga akhir cerita.
d.
T
okoh yang berkembang. Misalnya, seorang tokoh berubah dari
setia ke karakter berkhianat, dari yang bernasib sengsara menjadi
kaya raya, dari yang semula adalah seorang koruptor menjadi
orang yang saleh dan budiman.
3.
Di
alog
Dalam drama, percakapan atau dialog haruslah memenuhi dua
tuntutan.
a.
Di
alog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. Dialog
haruslah dipergunakan untuk mencerminkan apa yang telah
terjadi sebelum cerita itu, apa yang sedang terjadi di luar panggung
selama cerita itu berlangsung; harus pula dapat mengungkapkan
pikiran-pikiran serta perasaan-perasaan para tokoh yang turut
berperan di atas pentas.
b.
Di
alog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib
daripada ujaran sehari-hari. Tidak ada kata yang harus terbuang
begitu saja; para tokoh harus berbicara jelas dan tepat sasaran.
Dialog itu disampaikan secara wajar dan alamiah.
4. Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi drama. Tema dalam
drama menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah
kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya.
Untuk mengetahui tema drama, kita perlu mengapresiasi menyeluruh
247
Bahasa Indonesia
terhadap berbagai unsur karangan itu. Tema jarang dinyatakan secara
tersirat. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus memahami drama
itu secara keseluruhan.
5.
P
esan atau amanat merupakan ajaran moral didaktis yang disampaikan
drama itu kepada pembaca/penonton. Amanat tersimpan rapi dan
disembunyikan pengarangnya dalam keseluruhan isi drama.
Bagan 8.2
Unsur-unsur drama
Tugas
Tentukanlah unsur-unsur drama dari pementasan sebuah drama atau
dari naskah drama yang dibaca!
Unsur Drama
Latar
Penokohan
Dialog
Te m a /
Amanat
- Tempat
- Waktu
- Suasana
- Tokoh idaman
- Tokoh gagal
- Tokoh statis
- Tokoh
berkembang
-Menunjang
gerak laku
- Tajam dan
terbit
- Gagasan
umum
- Ajaran moral
didaktis
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
248
B.
M
empertunjukkan Salah Satu Tokoh dalam Drama
yang Dibaca atau Ditonton secara Lisan
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1.
m
enelaah bagian-bagian penting dalam naskah drama yang
dibaca atau ditonton;
2.
m
enampilkan satu tokoh dalam drama yang dibaca.
Kegiatan 1
Menelaah Bagian-Bagian Penting dalam Naskah Drama yang Dibaca
atau Ditonton
Untuk menulis naskah drama, sekurang-kurangnya kita dapat
menggunakan tiga sumber, yakni dari karya sudah ada, semacam dongeng,
cerpen, ataupun novel. Bisa juga berdasarkan imajinasi dan pengalaman
sendiri ataupun orang lain.
Membuat naskah drama dari karya yang sudah ada tidak begitu sulit.
Hal ini karena ide cerita, alur, latar, dan unsur-unsur lainnya sudah ada.
Dalam hal ini, kita hanya mengubah formatnya saja ke dalam bentuk
dialog. Seperti yang kita ketahui bahwa ciri utama drama adalah bentuk
penyajiannya yang semua berbentuk dialog. Oleh karena itu, tugas kita
dalam hal ini adalah mengubah seluruh rangkaian cerita yang ada dalam
novel ke dalam bentuk dialog.
Selain itu, kita bisa menggunakan pengalaman. Kita akan mudah
menceritakannya ke dalam bentuk drama karena kejadiannya teramati,
terdengar, dan bahkan terasakan secara langsung. Karangan itu akan lebih
lengkap karena melibatkan banyak indra, tidak hanya penglihatan ataupun
pendengaran, tetapi juga indra-indra lainnya.
Oleh karena itu, daripada berpayah-payah, jadikanlah pengalamanmu
sebagai bahan untuk menulis drama. Caranya adalah sebagai berikut.
1.
D
aftarkanlah pengalaman-pengalamanmu yang paling menarik.
2.
P
ilihlah satu pengalaman yang memiliki konflik yang kuat dan
melibatkan cukup banyak tokoh.
3.
C
atatlah nama-nama tokoh beserta karakternya. Jelaskan pula latarnya,
baik waktu, tempat, dan suasananya.
4.
C
atat pula topik-topik yang akan dikembangkan dalam drama tersebut.
5.
K
embangkanlah topik-topik itu ke dalam bentuk dialog.
249
Bahasa Indonesia
Naskah drama juga dapat bersumber dari peristiwa sehari-hari. Peristiwa
itu ditata dan diperkaya dengan inspirasi dan imajinasi kita sendiri. Dengan
demikian, untuk menuliskannya, kita pun bisa mengawalinya dari perilaku
yang biasa kita alami atau kita saksikan sendiri. Perilaku itu, misalnya,
ketika beradu tawar dengan penjaga kantin, memohon izin pada guru
untuk memperoleh dispensasi sekolah, menyambut kedatangan tamu,
membagikan sumbangan kepada para korban bencana alam.
Tugas
1.
C
arilah naskah drama di majalah, buku, ataupun yang ditonton!
2.
T
entukanlah bagian-bagian penting yang ada di dalam naskah tersebut,
yaitu tema, alur, tokoh, latar, amanat, dan maksud penulis membuat
naskah drama tersebut!
3.
B
erilah pendapat mengenai isi naskah drama tersebut!
Kegiatan 2
Menampilkan Seorang Tokoh dalam Drama yang Dibaca atau yang
Ditonton
Pementasan drama berawal dari suatu naskah (skenario). Dialog dan
tata laku yang dipentaskan oleh para pemainnya, sesuai dengan cerita
yang disusun sebelumnya oleh penulis naskah. Ide penyusunannya bisa
berdasarkan pemikiran sang penulis. Dapat pula ide itu diambil dari
cerpen, novel, dan karya-karya lainnya yang sudah ada sebelumnya.
Langkah-langkah menulis naskah drama tidak jauh berbeda dengan
ketika menulis teks lainnya. Hal pertama yang perlu kita tentukan adalah
tema atau pokok permasalahan (konflik) yang akan diungkap dalam drama
tersebut. Misalnya, tentang cinta, tragedi kemanusiaan, dan konflik sosial.
Berikutnya adalah pengumpulan bahan. Berbeda dengan ketika
menulis teks nonfiksi yang harus bersifat faktual (nyata), bahan untuk
drama bisa berupa hasil imajinasi atau paduan dari fakta dan imajinasi.
Bisa juga merupakan saduran dari karya-karya yang sudah ada, misalnya
dari dongeng, cerpen, novel, hikayat, atau pengalaman nyata.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
250
Supaya hasilnya lebih menarik dan apik, kita juga perlu menyusun
kerangka atau stuktur alur ceritanya, yang meliputi prolog, orientasi,
komplikasi, resolusi, dan epilognya. Alur cerita kemudian dikembangkan
ke dalam cerita drama secara utuh. Selama proses pengembangan, kerangka
tersebut bisa saja berubah. Sebabnya, bisa jadi selama proses tersebut,
muncul inspirasi-inspirasi baru yang sebelumnya tidak terpikirkan.
Terkait dengan penyusunan dialog, di samping kita dapat membagi
ke dalam beberapa babak dan adegan, ada tiga elemen yang tidak boleh
dilupakan. Ketiga elemen tersebut adalah tokoh, wawancang, dan
kramagung.
1.
T
okoh adalah pelaku yang mempunyai peran yang lebih dibandingkan
pelaku-pelaku lain, sifatnya bisa protagonis atau antagonis.
2.
W
awancang adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh
tokoh cerita.
3.
K
ramagung adalah petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan
yang harus dilakukan oleh tokoh. Dalam naskah drama, kramagung
dituliskan dalam tanda kurung (biasanya dicetak miring).
Tugas
Bacalah teks drama di bawah ini!
Mahkamah
Karya: Asrul Sani
Dalam ruangan ini tidak ada perbedaan antara malam dan siang.
Biarpun di kamar tidur Bahri hari sudah malam, kualitas cahaya dalam
ruang mahkamah tetap sama. Murni datang diantarkan seorang petugas
pengadilan. la berhenti sebentar untuk memandang wajah suaminya.
Sumber: www.lh4.googleusercontent.com
Gambar 8.3 Asrul Sani.
251
Bahasa Indonesia
Pembela
Nyonya Murni, silakan duduk. (
Bahri melihat Murni. la berdiri.)
Murni.... Sayang!
Mendengar kata sayang itu Murni memalingkan muka lalu duduk
tertunduk. Pembela mendekati Munti lalu berkata.
Pembela
Nyonya ada sedikit pengakuan yang ingin didengarkan oleh Majelis
Hakim yang mulia. Kami mengetahui, bahwa dulu nyonya adalah
kekasih Kapten Anwar. Tapi orang yang mencintai Nyonya bukan dia
satu-satunya. Ada lagi, yang lain, yaitu Mayor Bahri, suami Nyonya
yang sekarang juga mencintai Nyonya. Kemudian, kapten Anwar
dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan medan perang. Yang menjadi
ketua pengadilan itu adalah Mayor Bahri, suami Nyonya. Saya ingin
mengajukan beberapa pertanyaan. Harap nyonya jawab dengan jujur
dan tujukan pada Majelis Hakim .....
(Murni mengangguk.)
Pembela
Sudah berapa tahun Nyonya berumah tangga dengan saudara Bahri?
Murni
Lebih dari tiga puluh tahun.
Pembela
Waktu yang cukup panjang untuk mengenali pribadi seseorang.
Berdasarkan pengetahuan Nyonya, apakah mungkin saudara Bahri
menjatuhkan hukuman pada sahabat karibnya Anwar dengan maksud
membunuhnya supaya dapat mengawini Nyonya? Tolong Nyonya
jawab dengan sejujur-jujurnya. Cobalah Nyonya renungkan.
Murni
Saya tidak perlu merenungkannya. Saya kenal sifat suami saya. Suami
saya seorang pejuang, seorang prajurit yang setia. Tidak, dia bukan
pembunuh.
Pembela
Tolong sampaikan dengan lebih jelas pada Majelis Hakim.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
252
Murni
Suami saya tidak membunuh Anwar karena ingin kawin dengan saya.
Pembela
Terima kasih, Nyonya. Untuk sementara sekian dulu yang mulia.
Hakim Ketua
Saudara Penuntut Umum, giliran Saudara.
Penuntut Umum
Nyonya Murni, apakah Nyonya seorang yang dapat dipercaya? Ataukah
Nyonya berkata begitu hanya sekadar mimpi memamerkan kesetiaan
pada suami yang sebetulnya sama sekali tidak Nyonya miliki.
Pembela
Yang Mulia, saya keberatan terhadap ucapan saudara Penuntut Umum.
Di sini yang diadili adalah saudara Bahri bukan Nyonya Murni.
Penuntut Umum
Maaf, yang Mulia. Saudara Pembela terlalu terburu nafsu. Saya belum
selesai bicara. Saya tidak mengadili. Saya hanya membuat suatu
simpulan.
Hakim Ketua
Teruskan saudara Penuntut Umum.
Penuntut Umum
Setelah saudara meninggal, berapa lama kemudian nyonya menikah
dengan saudara Bahri? (
Mumi diam sebentar)
Penuntut Umum
(mendesak)
Ayolah, Nyonya Murni. Menurut keterangan yang kami
peroleh Nyonya sangat cinta pada saudara Anwar. Apa betul?
Murni (
mengangguk)
253
Bahasa Indonesia
Penuntut Umum
Begitu cinta padanya, hingga lamaran saudara Bahri yang pangkatnya
lebih tinggi dari saudara Anwar, Nyonya tolak. Saya tidak tahu pasti,
biarpun kepastian ini tidak penting, dalam bermesraan dengan
saudara Anwar tidak akan begitu aneh jika Nyonya dan saudara Anwar
bersimpati untuk sehidup semati-itu biasa. Memang begitu biasanya
anak-anak muda yang sedang bercinta. Lalu dia meninggal. Berapa
bulan kemudian Nyonya menikah dengan saudara Bahri?
Murni
(hampir-hampir tidak terdengar)
Dua bulan ......
Penuntut Umum
Keras sedikit.
Murni
Dua bulan.
Penuntut Umum
(dengan sinis)
Dua bulan? Hebat sekali kesetiaan Nyonya kepada
saudara Anwar. Belum lagi jasadnya membusuk dalam kubur, Nyonya
sudah berpaling dengan lelaki lain, saingannya. Perempuan apa
Nyonya sebetulnya? Perempuan pengobral cinta yang pindah dengan
mudah dari lelaki yang satu ke lelaki yang lain? Penjual mulut manis,
pendusta, pembohong?
Pembela
Saya keberatan atas pertanyaan-pertanyaan saudara Penuntut Umum.
Penuntut Umum
Yang saya kemukakan bukan simpulan. Kalau boleh bertanya pada
saudara Pembela terhormat, simpulan apa yang akan ia ambil dari
kenyataan-kenyataan ini?
Pembela
(langsung menjawab)
Cara saudara mengajukan pertanyaan
memojokkan nyonya Murni.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
254
Penuntut Umum
Saya tidak memojokkan siapa-siapa. Itu adalah prasangka saudara.
Di sini ......
(Hakim mengetuk-ngetukkan palunya melihat Pembela dan Penuntut
Umum bertengkar.)
Hakim Ketua
Saudara-saudara bicara melalui Hakim. (
Keduanya diam.)
Pembela
Maaf yang Mulia.
Hakim Ketua
Saudara Penuntut Umum teruskan.
Penuntut Umum
Untuk sementara sekian dulu yang Mulia.
Hakim Ketua
Saudara Pembela, silakan.
Pembela
Nyonya Murni
(menyeka air matanya),
kata nyonya, nyonya kawin dua
bulan setelah kekasih nyonya meninggal. Memang nyonya, masyarakat
umum akan bertanya-tanya, bagaimana mungkin seorang gadis yang
begitu mencintai seorang laki-laki, tiba-tiba kawin dalam waktu begitu
singkat dengan lelaki lain. Masyarakat cenderung untuk menghukum,
tapi nyonya berhak untuk membela diri. Nyonya tentu punya alasan.
Apa bisa nyonya Jelaskan?
Murni
Setelah Anwar meninggal, saya hancur luluh. Dunia ini serasa
kiamat: Saya hampir-hampir sesat. Saya memutuskan untuk bunuh
diri. Tapi Tuhan melindungi saya. Bermalam-malam saya berjuang
melawan keinginan saya itu. Saya berhasil mengambil keputusan. Saya
akan hidup terus, saya harus bisa melupakan. Tapi saya perempuan,
sendiri memerlukan perlindungan. Tidak ada gunanya memerlukan
perlindungan seseorang yang sudah tidak ada. Satu-satunya orang yang
mencintai saya, kecuali Anwar, adalah Bahri. Lalu saya membulatkan
hati. Siapa tahu saya dapat belajar mencintai dia. Karena ia lelaki
255
Bahasa Indonesia
yang baik, setia. la juga mencintai Anwar. Tidak pernah satu katapun
keluar dari mulutnya hal-hal yang memburukkan Anwar. Setelah
kami menikah, setiap tahun ia membawa saya ziarah ke makam
Anwar. Mula-mula saya mengira mencintai dua orang lelaki. Tapi
kenyataannya, saya mencintai seorang Bahri.
Pembela
Lalu di mana tempat Anwar.
Murni
Kami berdua mencintai Anwar sebagai kenangan.
Pembela
Terima kasih.
Hakim Ketua
Masih ada saudara Penuntut Umum?
Penuntut Umum
Ya, yang Mulia. Nyonya Murni. Apa saudara Bahri membahagiakan
Nyonya?
Murni
Ia berusaha sekuatnya membahagiakan saya dan saya memang bahagia.
Penuntut Umum
Nyonya dusta.
Penuntut Umum
Bagaimana tidak?! Baru tadi pagi Nyonya mengeluh pada suami
Nyonya. Nyonya menuntut saat-saat yang dapat dijadikan kenangan,
karena suami Nyonya tidak memberikan waktu yang menjadi hak
Nyonya. Karena suami Nyonya adalah seorang yang tidak kenal cinta
sejati yang mengawini Nyonya karena nafsu semata.
Murni
Oh, tuan mendengarkan sesuatu yang tidak diperuntukkan bagi
telinga.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
256
Penuntut Umum
Itu tidak menjadi soal. Di sini tidak ada rahasia.
Murni
Bukan karena percakapan itu percakapan rahasia, tapi karena tuan
tidak akan pernah mengerti bahasa yang kami pergunakan. Karena
bahasa yang berlaku antara suami istri adalah bahasa khusus, yang
hanya dapat dimengerti oleh mereka berdua. Mungkin kata-katanya
sama dengan yang tuan dengar di pasar atau baca di koran, tapi setiap
kata dibebani rasa yang tumbuh dari suka duka kehidupan kemesraan
mereka berdua.
Penuntut Umum
Kalau begitu tidak masuk akal sekali, usaha manusia mendirikan
pengadilan untuk menetapkan suatu perceraian.
Murni
Perceraian terjadi, jika bahasa itu sudah mati dan digantikan oleh
bahasa pasar dan bahasa koran yang jadi milik orang banyak.
Penuntut Umum
Baik, saya tidak akan memasuki persoalan itu lebih jauh.
(kepada
Hakim)
Yang mulia, yang ingin saya buktikan ialah bahwa saudara
Bahri adalah seseorang yang dikendalikan oleh hawa nafsunya.
Nyonya! Waktu saudara Bahri melamar Nyonya dan Nyonya menolak
lamarannya apa kata-kata yang diucapkan oleh saudara Bahri? (
Murni
diam sebentar, lalu berkata.)
Murni
Saya mengerti kekecewaannya. Apa yang dia ucapkan tidak penting.
Penuntut Umum
Penting atau tidak penting adalah urusan Majelis Hakim. Apa katanya?
Murni
Saya sudah lupa.
Penuntut Umum
Ayolah Nyonya, Nyonya tidak lupa ....
(Murni memaling ke arah suaminya. Bahri berkata pada Hakim.)
257
Bahasa Indonesia
Bahri
Yang Mulia, apa boleh saya mengatakan sesuatu pada istri saya?
Hakim
Silakan.
Bahri
Katakan yang sebenarnya, Murni. Hanya kebenaran yang bisa
menyelamatkan saya. (
Murni menunduk lalu berkata.)
Murni
Ia berkata, sekarang soalnya jelas sudah. Apa yang menjadi niat waktu
tertuduh menjatuhkan hukuman mati sudah jelas. la ingin membunuh
saksi yang merupakan saingan baginya.
(Hakim kelihatan berbisik.)
Pembela
Bapak Hakim yang mulia, apakah boleh saya mengajukan sebuah
barang bukti?
Hakim Ketua
Saya kira tidak perlu lagi.
Pembela
Yang Mulia, apa pun keputusan yang akan dijatuhkan oleh yang mulia-
satu hal harus pasti. Keputusan itu harus berdasarkan kebenaran
tersebut -dunia sudah terlalu sarat dengan segala macam prasangka.
Hakim
Baik, silakan. (
Pembela membuka mapnya dan mengeluarkan sepucuk
surat.)
Pembela
Surat ini ditulis pada malam setelah tertuduh menyampaikan
lamarannya pada saudara Murni.Surat ini kemudian dikirimkan pada
Murni dengan bantuan seorang prajurit. Tapi prajurit itu terbunuh dan
surat ini tidak sampai ke tangan Murni. Surat itu ada pada saya. Saya
minta supaya Yang Mulia sudi membacakannya.
(Ia menyerahkan surat itu pada Hakim Ketua. Hakim membuka
sampulnya dan mulai membaca.)
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
258
Hakim Ketua
Adinda Murni yang tercinta,
Biarpun cinta kakanda telah adinda tolak, semoga adinda masih
bersedia membaca surat ini dan mempertimbangkan permohonan
kakanda. Kakanda minta maaf atas ucapan yang kakanda lontarkan di
hadapan adinda. Kakanda begitu kecewa dan sedih, hingga kakanda
kehilangan kendali atas diri kakanda. Lalu kakanda berkata: “Kalau
begitu tidak ada jalan lain. Salah satu di antara kami, saya atau Anwar
harus mati.” Kakanda menyesal sedalam-dalamnya atas ucapan itu.
Kakanda malu. Kakanda kini ingin bicara dari lubuk hati kakanda.
Adinda bebas menentukan pilihan. Jika adinda memutuskan untuk
memilih Anwar, maka kakanda akan mengucapkan syukur dan berdoa
pada Tuhan supaya kalian bahagia. Anwar adalah sahabat kakanda.
Kalau dia bahagia maka kakanda juga bahagia.
Salam kakanda
Saiful Bahri
Pembela
Terima kasih yang mulia. Saya tidak akan mengajukan pertanyaan lagi.
Hakim Ketua
Saudara Penuntut Umum masih ingin mengajukan pertanyaan pada
saksi?
Penuntut Umum
Tidak yang mulia.
Hakim Ketua
Apa ada yang saudara ingin sampaikan pada Majelis Hakim?
Penuntut Umum
Ada sedikit yang mulia. Sebuah perbuatan ditentukan oleh niat
pelakunya. Dari pemeriksaan yang dilakukan sudah cukup jelas niat
apa yang tersembunyi di balik hukuman yang dijatuhkan oleh tertuduh.
Biarpun saudara Bahri mengatakan bahwa semuanya ia lakukan demi
Tuhan, demi bangsa dan negara, niatnya yang sebenarnya adalah
untuk menyingkirkan saingannya. Dengan demikian, dia bukan orang
yang melakukan tugas tapi ia harus dinyatakan seorang pembunuh.
Terima kasih.
259
Bahasa Indonesia
Hakim Ketua
Saudara Pembela, saudara saya persilakan untuk menyampaikan
pembelaan saudara yang terakhir pada Majelis Hakim.
Pembela
Majelis hakim yang mulia.Kini sampailah saya pada akhir tugas saya,
yaitu membantu dengan sekuat tenaga menegakkan kebenaran dan
mengembalikan hak kepada yang berhak. Perbuatan seseorang dinilai
menurut niat pelakunya. Tapi siapakah yang dapat mengetahui niat
seseorang. Dan jika toh dapat kita ketahui, maka kita akan menilainya
menurut keterbatasan pribadi kita juga. Oleh karena itu, Majelis Hakim
yang mulia, satu-satunya yang dapat menghakimi adalah pelaku itu
sendiri. Tapi itu hanya akan terjadi, jika hati sanubari orang tersebut
masih berfungsi sebagaimana mestinya, jika suara hatinya masih
bisa membedakan yang benar dan yang salah. Yang terbukti dalam
mahkamah ini tidak apa-apa, kecuali bahwa saudara Saiful Bahri yang
sekarang ini dihadapkan sebagai tertuduh, adalah seorang yang jujur,
rendah hati, percaya pada Tuhan dan seorang yang memiliki tanggung
jawab sepenuhnya atas semua perbuatannya. Oleh karena itulah
pada tempatnya, jika keputusan pengadilan ini dikembalikan pada
hati sanubarinya sendiri. Saya yakin Majelis Hakim yang mulia akan
mempertimbangkan ini. Terima kasih!
Hakim Ketua
Majelis hakim akan mengundurkan diri untuk bermusyawarah dan
mengambil keputusan. Dengan ini sidang saya undur beberapa saat.
(
Para hakim berdiri lalu meninggalkan ruangan sidang, sementara
semua yang hadir berdiri.)
(Sumber:
Manuskrip PDS HB. Jassin, 1984, 32-39)
Setelah membaca naskah drama di atas, ikutilah instruksi di bawah ini!
1.
C
atatlah nama-mana tokoh yang terdapat pada naskah di atas
berjudul “Mahkamah”!
2.
P
ilihlah salah satu tokoh dalam naskah drama tersebut!
3.
D
emonstrasikanlah di depan kelas!
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
260
C.
M
enganalisis Isi dan Kebahasaan dalam Drama
yang Dibaca atau Ditonton
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1.
m
enganalisis isi drama yang dibaca atau disimak;
2.
m
enganalisis kebahasaan dalam drama yang dibaca atau
disimak.
Kegiatan 1
Menganalisis Isi Drama yang Dibaca atau Disimak
“Bercerita tentang apakah drama ‘Panembahan Reso’ di atas? Jawaban
atas pertanyaan tersebut mengarah pada isi atau tema drama tersebut.
Adapun yang dimaksud dengan tema adalah gagasan umum dalam suatu
drama yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca atau penonton.
Tema juga dapat diartikan sebagai inti atau ide dasar sebuah drama. Dari
ide dasar itulah kemudian drama itu terbangun. Tema merupakan pangkal
tolak pengarang atau sutradara dalam merangkai cerita yang diciptakannya.
Tema drama merujuk pada sesuatu yang menjadi pokok persoalan
yang ingin diungkapkan oleh penulis naskah. Berdasarkan keluasan tema
itu dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yakni tema utama dan tema
tambahan.
1.
Tema utama adalah tema secara keseluruhan yang menjadi landasan
dari lakon drama.
2.
Tema tambahan merupakan tema-tema lain yang terdapat dalam
drama yang mendukung tema utama.
Tema-tema itu biasanya tidak disampaikan secara eksplisit. Setelah
menyaksikan seluruh adegan dan dialog antarpelaku dalam pementasan
drama, kita akan dapat menemukan tema drama itu. Kita harus
menyimpulkannya dari keseluruhan adegan dan dialog yang ditampilkan.
Walaupun tema dalam drama itu cenderung “abstrak”, kita dapat
menunjukkan tema dengan menunjukkan bukti atau alasan yang terdapat
dalam cerita. Bukti-bukti itu dapat ditemukan dalam narasi pengarang,
dialog antarpelaku, atau adegan atau rangkaian adegan yang saling terkait.
261
Bahasa Indonesia
Tugas
Bacalah teks drama di bawah ini!
Teks 1:
Lomba Masak
Reni, Ria, Untari, dan Susi sedang duduk-duduk di teras rumah Ria. Di
atas meja terhidang minuman dan sepiring pisang goreng. Peristiwa itu
terjadi pada suatu sore hari.
Reni
:
B
agaimana Ri, kau sudah mendapat ide?
Ria
:
(p
enuh tanda tanya) sebetulnya sudah, tapi.... Apakah
kalian setuju dengan ideku ini?
Untari dan Susi
:
(h
ampir bersamaan) Coba katakan, apa idemu?
Ria
:
B
egini (diam sebentar). Kita buat saja masakan dari
bahan-bahan yang ada di sekitar kita. Kebetulan kami
panen pisang dan singkong, kemarin. Nah, kita bisa
memanfaatkan kedua bahan itu.
Untari
:
T
api....apakah masakan kita tidak memalukan? Sebab,
singkong dan pisang hanya bahan murah.
Susi
:
B
enar pendapat Untari, tentunya kelompok kita akan
membuat masakan dari bahan yang lebih baik dan lebih
mahal.
Reni
:
T
etapi aku setuju dengan pendapat Ria. Dengan bahan
yang sederhana kita pun dapat membuat makanan yang
enak.Kebetulan kakakku pernah membuat makanan
dari bahan singkong dan pisang. Jadi, kita dapat belajar
dari dia.
Ria
:
Y
a, ibukupun pernah memasaknya, dan hasilnya ...
Kami semua senang.
Untari
:
(b
ernada khawatir) Tapi .... Bagaimana dengan
kelompok lain?
Susi
:
W
ah, mereka pasti akan memasak makanan yang enak
dan mahal.
Reni
:
A
h, makanan mahal belum tentu enak rasanya. Dan kita
harus mengingat kemampuan kita.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
262
Ria
:
B
etul kata Reni, sebaliknya makanan yang murah belum
tentu tidak enak. Maka, sekarang kita putuskan saja,
kelompok kita, kelompok II, akan membuat makanan
dari bahan singkong dan pisang.
Reni
:
Y
a, aku setuju, bagaimana Untari, dan kau Susi?
Untari
:
(b
ernada pasrah) Bisa begitu .... Ya sudahlah, aku
setuju.
Susi
:
A
ku juga setuju.
...................................................
Teks 2:
Naik Kelas
Ardi
: A
ku tahu kamu adalah juara kelas. Tetapi dari tadi aku perhatikan
wajahmu tampak bimbang, seperti angin ribut. Coba lihat
mereka! Bersorak-sorak gembira! Mereka telah berhasil merebut
kemenangan dalam kenaikan kelas ini meskipun tidak menjadi
juara seperti kau!
Citra
: I
tulah bedanya!
Ardi
: T
entunya ada yang sedang kamu pikirkan.
Citra
: T
entu saja! Namanya juga orang hidup!
Ardi
: A
pakah kamu sedang memikirkan hasil juaramu itu?
Citra
: T
idak!
Ardi
: N
ilaimu yang bagus?
Citra
: T
idak!
Ardi
: (B
ersungut) Semua tidak!
(S
etelah diam sejenak) Yang kamu pikirkan itu, apakah ada
hubungannya dengan makhluk hidup?
Citra
: Y
a dan tidak!
Ardi
: S
ejenis hewan?
Citra
: T
idak!
Ardi
: M
anusia? Tumbuhan? Cacing?
Citra
: T
idak!
Ardi
: M
anusia tidak, hewan tidak, tumbuhan juga tidak! Eng.... apa
ada hubungannya dengan orang lain?
Citra
: Y
a!
263
Bahasa Indonesia
Ardi
: (K
ecewa) Ah, kalau saja aku tahu apa yang ada di dalam kepalamu,
aku tentu tidak akan main
ragam pesona
seperti ini! Tak tahulah
apa yang hendak aku lakukan dengan proyek termenungmu itu!
Semula....sebagai seorang kawan, aku ingin membantu.Siapa
tahu kepalaku yang dungu ini bisa memberikan pertolongan.
Atau paling tidak, semacam perhatian yang khusus terhadap
masalah yang khusus pula.
Citra
: N
ah! Mendekati hal itu, Ar!
Ardi
: O
, soal yang khusus-khususan itu, toh?
Citra
: Y
a. Bahkan sangat khusus dan sangat pribadi!
Ardi
: A
pa itu?
Citra
: A
ku kagum dan tidak mengerti terhadap dirimu, Ardi!
Ardi
: T
erhadap aku yang bodoh dan tidak naik kelas ini?
Citra
:
Y
a. Kamu tidak naik kelas, tetapi begitu besar perhatianmu
padaku. Kamu tidak naik kelas, tetapi tampak tidak merasa
kecewa, bahkan tenang-tenang saja. Itulah yang membuat aku
bingung!
Setelah kamu membaca kedua naskah di atas, ikutilah instruksi di
bawah ini!
1.
T
entukanlah tema dari masing-masing teks drama di atas!
2.
B
agaimanakah inti cerita yang terdapat pada teks 1 dan teks 2?
3.
B
erikan tanggapanmu terhadap masing-masing teks drama tersebut!
Kegiatan 2
Menganalisis Kebahasaan dalam Drama yang Dibaca atau Disimak
Drama merupakan karya fiksi yang dinyatakan dalam bentuk dialog.
Kalimat-kalimat yang tersaji di dalamnya hampir semuanya berupa dialog
atau tuturan langsung para tokohnya. Ada kalimat-kalimat tidak langsung,
ada pula pada bagian prolog dan epilognya.
Fitur-fitur kebahasaan pada drama memang memiliki banyak kesamaan
dengan drama. Drama pun menggunakan kata ganti orang ketiga pada
bagian prolog atau epilognya. Karena melibatkan banyak pelaku (tokoh),
kata ganti yang lazim digunakan adalah
mereka
.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
264
Lain halnya dengan bagian dialognya, yang kata gantinya adalah kata
orang pertama dan kedua. Mungkin juga digunakan kata-kata sapaan.
Seperti yang tampak pada contoh teks drama di atas bahwa kata-kata ganti
yang dimaksud adalah
saya, kami, kita, Anda
. Adapun kata sapaannya
adalah
panembahan.
Sebagaimana halnya percakapan sehari-hari, dialog dalam teks drama
sering kali menggunakan kosakata percakapan, seperti
oh, ya, aduh, sih,
dong
. Mungkin di dalamnya banyak ditemukan kata-kata yang tidak baku
dan
juga tidak lepas dari kalimat-kalimat seru, suruhan, pertanyaan.
Berikut contoh-contohnya.
•
A
h, ya!
•
A
mpun seribu ampun!
•
B
agus! Bagus!
•
A
tas dasar kekuatan!
•
J
angan khawatir
•
J
angan sampai mereka menjadi korban dari pancaroba perubahan.
•
S
ri .... Ratu Dara?
•
B
agaimanakah keadaan mereka?
Selain itu, teks drama memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.
1.
B
anyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi
kronologis).
C
ontoh:
sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian.
2.
B
anyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu
peristiwa yang terjadi, seperti
menyuruh, menobatkan, menyingkirkan,
menghadap, beristirahat
.
3.
B
anyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang
dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh.
Contoh:
merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan,
mengalami.
4.
M
enggunakan kata-kata sifat (
descriptive language
) untuk meng-
gambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Kata-kata yang dimaksud,
misalnya,
rapi, bersih, baik, gagah, kuat
.
265
Bahasa Indonesia
Tugas
1.
B
acalah kembali teks drama yang berjudul “Panembahan Reso” karya
W.S. Rendra!
2.
C
ermatilah kaidah kebahasaan yang ada pada teks drama tersebut
secara berkelompok.
3.
Sa
jikanlah hasil pengamatan kelompokmu itu ke dalam format seperti
berikut.
Kaidah Kebahasaan
Kutipan Teks
4.
P
resentasikanlah laporan tersebut dalam forum diskusi kelas untuk
disamakan dengan pendapat-pendapat dari kelompok lain.
Simpulan Kelas
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
266
D.
M
endemonstrasikan Sebuah Naskah Drama
dengan Memperhatikan Isi dan Kebahasaan
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1.
m
emahami teknik dan langkah-langkah pementasan
drama;
2.
m
endemonstrasikan naskah drama dengan memperhatikan
isi dan kebahasaan.
Kegiatan 1
Memahami Teknik dan Langkah-Langkah Pementasan Drama
Mementaskan drama berarti mengaktualisasikan segala hal yang terdapat
di dalam naskah drama ke dalam lakon drama di atas pentas. Aktivitas yang
menonjol dalam memerankan drama ialah dialog antartokoh, monolog,
ekspresi mimik, gerak anggota badan, dan perpindahan letak pemain.
Pada saat melakukan dialog ataupun monolog, aspek-aspek
suprasegmental (lafal, intonasi, nada atau tekanan dan mimik) mempunyai
peranan sangat penting. Lafal yang jelas, intonasi yang tepat, dan nada atau
tekanan yang mendukung penyampaian isi/pesan.
Sebelum memerankan drama, kegiatan awal yang perlu kita lakukan ialah
membaca dan memahami naskah drama. Naskah drama adalah karangan
atau tulisan yang berisi nama-nama tokoh, dialog yang diucapkan, latar
panggung yang dibutuhkan, dan pelengkap lainnya (kostum,
lighting
, dan
musik pengiring). Dalam naskah drama, yang diutamakan ialah tingkah
laku (
acting
) dan dialog (percakapan antartokoh) sehingga penonton
memahami isi cerita yang dipentaskan secara keseluruhan. Oleh karena itu,
kegiatan membaca naskah drama dilakukan sampai dikuasainya naskah
drama yang akan diperankan.
Dengan demikian, secara umum ada dua langkah utama yang harus
kita lakukan ketika akan mementaskan drama adalah sebagai berikut.
1.
M
emahami naskah dan karakter tokoh yang akan kita perankan,
yakni melalui dialog-dialognya serta kramagung atau petunjuk laku
yang dinyatakan langsung oleh pengarang.
267
Bahasa Indonesia
2.
M
emerankan tokoh dengan memerhatikan aspek lafal, intonasi, nada/
tekanan, mimik, dan gerak-geriknya.
a.
L
afal adalah cara seseorang dalam mengucapkan kata atau bunyi
bahasa. Aspek ini penting kita perhatikan guna kejelasan makna
suatu kata.
b.
I
ntonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Kalimat berita,
perintah, dan kalimat tanya harus menggunakan intonasi yang
berbeda. Intonasi kalimat untuk menyatakan kegembiraan juga
berbeda dengan kalimat yang bermakna kecemburuan.
c.
N
ada/tekanan adalah kuat lemahnya penurunan suatu kata dalam
kalimat. Kata yang ingin diperjelas maksudnya mendapat tekanan
lebih kuat daripada kata lainnya.
d.
M
imik adalah ekspresi atau raut muka yang menggambarkan
suatu emosi: sedih, gembira, kecewa, takut, dan sebagainya.
Mimik berperan dalam memperjelas suatu maksud tuturan.
e.
G
erak-gerik adalah berbagai gerak pada anggota badan atau
tingkah laku seseorang dalam menyatakan maksud tertentu.
Bentuknya, misalnya, anggukan kepala, menggigit jari.
Tugas
1.
P
erankanlah naskah drama di bawah ini atau teks drama yang telah
kamu susun dalam bab sebelumnya, bersama beberapa orang teman.
Perhatikanlah penghayatan, pelafalan, intonasi, mimik, dan aspek-aspek
pementasan lainnya. Pergunakan pula properti yang bisa mendukung
pementasan kelompokmu itu.
Si Kabayan
Sekolah Yayasan Putra Bangsa di Betawi, pada pagi hari.
Sumber: www.cdn1-a.production.liputan6.static6.com
Gambar 8.4 Ilustrasi Si Kabayan.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
268
(Guru tengah meluapkan kemarahan kepada murid-muridnya.
Memukul bel berkali-kali dan baru berhenti ketika murid-murid
sudah berkumpul semua. Dia menatap muridnya satu demi satu)
Guru
Siapa di antara kalian yang kencing sambil berdiri?
Murid-murid
(Semua mengacungkan tangan kecuali Kabayan)
Guru
Sejak kapan kalian kencing sambil berdiri?
Murid-murid
Sejak kami kecil, Guru.
Guru
Itu menyalahi peraturan. Apa bunyi peraturan tentang kencing?
Murid I
Seingat saya, sekolah kita tidak pernah membuat peraturan tentang
kencing, Guru. Yang ada hanya peraturan yang bunyinya: Jaga Kebersihan.
Guru
(Membentak)
Jaga Kebersihan! Jaga Kebersihan! Bunyi peraturan itu
bisa berlaku untuk segala perkara, termasuk perkara kencing dan berak.
Paham?
Murid-murid
(Ketakutan)
Paham, Guru.
Guru
Tapi coba lihat sekarang di tembok WC dan kamar mandi. Hitamnya,
kotornya. Bagaimana cara kalian menjaga kebersihan? Dengan cara
mengotorinya? Itu akibat kalian kencing sambil berdiri.
Kabayan
(Mengacungkan tangan)
269
Bahasa Indonesia
Guru
Ada apa Kabayan? Mau bertanya apa?
Guru
Kamu satu-satunya yang tadi tidak tergolong kepada para kencing
berdiriwan ini. Apa kamu kencing sambil jongkok? Atau sambil
tiduran?
Kabayan
(Menahan senyum)
Maaf, Guru. Saya kencing sambil jongkok sejak saya kecil. Sudah
kebiasaan. Kencing sambil berdiri, bukan saja menyalahi peraturan
sekolah kita, tapi juga melanggar semboyan sekolah kita yang bunyinya:
“Jongkoklah Waktu Buang Air Kecil dan Besar, supaya Kotoran Tidak
akan Berceceran”.
Guru
Itulah yang ingin kuutarakan pagi ini. Otakmu encer sekali, Kabayan,
dan sungguh tahu aturan. Kamu betul-betul kutu buku. Apa lagi
kalimat-kalimat dalam kitab yang kamu baca perihal kencing?
Katakan, biar kawan-kawanmu yang bebal ini mendengar.
Kabayan
(Berlagak menghafal)
“Yang keluar saat buang air kecil harus air. Kalau darah, itu pertanda
kita sakit. Segeralah ke dokter”.
Guru
Bagus. Apa lagi? Apa lagi?
Kabayan
”Terlalu sering kencing, beser namanya. Susah kencing, mungkin kena
sakit kencing batu. Segeralah berobat. Jangan punya hobi menahan
kencing. Sebab kencing alamiah sifatnya. Dan harus dikeluarkan.”
Kabayan
“Dengan kata lain, semua kotoran harus segera dibuang”.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
270
Guru
Bagus, bagus. Sejak saat ini, dengar bunyi peraturan
dari dalam semboyan-semboyan sekolah kita dan
patuhi! Kalian yang melanggar akan aku suruh hukum
pukul tongkat tujuh kali. Hafalkan peraturannya, terutama mengenai
kencing sambil jongkok itu tadi. Sekarang, kalian aku hukum
membersihkan WC dan kamar mandi. Semuanya kecuali Kabayan!
Murid-murid
Kami patuh, Guru.
Guru
Sekian pelajaran tentang kencing. Hukuman harus segera dilaksanakan
sekarang juga!
(Pergi)
(Musik terdengar, Masuk dalang, omong sama penonton)
Dalang
Para pemirsa, tahu ‘kan siapa biang-keladi perkara ini? Tidak lain dan
tidak bukan Kabayan sendiri. Paham kan
,,
mengapa ia berbuat demikian?
Kabayan tidak ingin rahasianya terbuka. Ya, kan? Mana mungkin
seorang perempuan sanggup kencing sambil berdiri tanpa berceceran?
Kalau kawan-kawannya memergoki bagaimana cara Kabayan kencing,
bagaimana? Kan mereka bisa curiga? Jadi, Kabayan pun berpikir
keras, mencari akal bagaimana agar kencing sambil jongkok dijadikan
peraturan sekolah.
Dalang
Lalu diambilnya tinta bak dan disiramkannya ke tembok-tembok
WC. Tuh, jadi kotor, kan? Kabayan berhasil. Cerdik-kiawan sekali
anak itu. Selanjutnya ada apa ini, ada apa ini? Adegan apa? Oo, iya,
adegan Pasar Malam!
Lampu berubah
Pasar malam di Gambir-Betawi. Malam.
(Murid-murid sekolah Putra Bangsa menonton tonil-pasar berbaur
dengan para penonton lainnya. Sampek dan Kabayan juga ada)
271
Bahasa Indonesia
Dalang
(Yang juga bertindak sebagai pembawa acara)
Terang bulan terang di kali
Buaya timbul disangkanya mati
Malam ini kita jumpa lagi
Dalam lakon cinta kasih sejati
Pohon-pohon dikasih dupa
Daunnya rimbun kuat akarnya.
Ini lakon cinta kasib dari Eropa
Asmara Romeo pada Yuliet-nya
(Panggung rakyat digelar)
(Pertama, disajikan kisah cinta Romeo dan Yulieo
Romeo
(Muncul bersama Yuliet)
Ibarat bunga, mawar ataupun kenanga, kalau ia harum, nama tak
lagi penting adanya. Yuliet, dikau ibarat bunga. Berganti nama sejuta
kali pun, asal dikau adalah Yuliet seperti yang kukenal sekarang ini,
duhai, dikau tetap kucinta....
Yu l i e t
(manja)
Ah, ah....
Dalang
Stop, tunggu dulu, jangan dilanjutkan dulu!
(Membaca)
Hasil
pengumpulan pendapat dari para penonton, malam ini tidak
dibutuhkan lakon tragedi. Ternyata penonton kita lebih suka komedi.
Tapi kami belum siap bikin lakon baru. Apa boleh buat, lakon
Yuliet dan Romeo, terpaksa dibikin jadi komedi. Ya, mulai! Go!
Romeo
(Bersuit) ....
Yu l i e t
(Mendekat)
Ye a h ?
Romeo
(Bersuit lebih keras) ....
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
272
Yu l i e t
Yeah, yeah....
Romeo-Yuliet
(Berduet)
Romeo-Yuliet
Romeo dan Yuliet
Dunia baru
Berlomba-lomba kita bergerak maju
Romeo dan Yuliet
Bermerek baru
Mundur dan maju,
Tergantung situ!
(Genderang Baris Berbaris)
(Tema percintaan disajikan secara parodikal Romeo dan Yuliet
mempertontonkan kepiawaian mereka dalam olahraga baris berbaris
dan cara kasih hormat. Adegan usai, mereka masuk ke batik layar. Para
penonton pun bertepuk dengan kedua belah tangan)
Dalang
Luar biasa. Sekarang giliran: Roromendut dan Pronocitro!
(Masuk seorang lelaki berblangkon, menghisap sepuluh batang rokok
yang memenuhi antara jari-jari tangannya. Diikuti oleh seorang
perempuan yang berjualan rokok)
Roromendut
Rokok, rokok, rokok. Semua ada, panjang, pendek, kecil-besar, asem-
manis, legit. Rasa baru, rasa coklat-jeruk-apel, dan tomat.
Pronocitro
Rokoknya lagi, Mbakyu! Yang rasa bawang.
Roromendut
Sudah punya kok minta. Mau ditaruh di mana lagi?
Pronocitro
Masih ada kaki. Mana?
273
Bahasa Indonesia
Roromendut
Nih! Aku kasih tiga. Dua pendek, satu panjang.
(Mendadak, dengan heboh, masuk seorang lelaki gempal mengusung
poster antirokok, bunyinya: nikotin no!)
Dalang
Adipati Wiraguna.
(Pronocitro berperang melawan Adipati. Pronocito kalah. Lalu,
Roromendut bunuh diri)
Dalang
Rupanya, kisah cinta Pronocitro dan Roromendut tak lebih sebagai
perang nikotin. Maka, waktu Wiraguna memang, merokok pun dilarang
di mana-mana. Tembakau dianggap racun. Jadi, begitu Pronocitro dan
Roromendut mati, seluruh petani tembakau dan pabrik rokok juga ikut
mati.
Pengangguran meningkat tajam, dan pajak negara berkurang
pemasukannya. Kesehatan warga bertambah maju, tapi para dokter
mengeluh karena kekurangan pasien. Hukum sebab akibat.
Dilarang itu, muncul begini. Dilarang ini, muncul begitu. Repot!
(Semua menyanyi.)
M
elarang dan laranigan
Bisa panjang risikonya
Jangan itu jangan ini
Harus bagaimana lagi?
Ibarat gedung bagus
Megan indah
Tapi tak
,
punya pinto dan jendela
Lampu berubah
(Terang pada Sampek-Kabayan)
Kabayan
Kekal dan abadikah cinta Romeo-Yuliet?
Sampek
Hanya maut yang bisa memisahkan mereka. Kesetiaan Romeo pada
Yulietnya, begitu juga sebaliknya, tetap abadi sampai sekarang.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
274
Kabayan
Alangkah indahnya kalau kita berdua bisa begitu.
Sampek
Apa katamu?
Kabayan
Jika Kakak mau jadi Romeo, aku mau jadi Yulietnya.
Sampek
Kamu ini bagaimana? Kita berdua sama-sama lelaki. Gila apa? Jangan
berpikir seperti itu. Kita ini orang-orang normal. Bagaimana bisa kamu
jadi Yuliet. Ibaratnya, kita berdua adalah alu. Dan hanya lumpang yang
harus kita cari.
Kabayan
(Tertawa terbahak-bahak)
Kakak betul. Tapi juga salah. Aku tidak perlu lumpang lagi. Sudah
punya.
Sampek
(Menghela napas)
Yah, kamu memang orang kaya, tentu sedang ditunangkan oleh orang
tuamu sejak kamu kecil. Aku tidak begitu. Tak ada yang mau dinikahi
mahasiswa miskin macam aku ini. Aku memang harus berusaha
keras mencari pangkat dan kekayaan dulu, baru para calon istri mau
mendekatiku, seperti laron mendekati cahaya lampu.
Kabayan
Kekayaan bukan ukuran untuk seorang perempuan. Yang paling
penting adalah hati bersih dan
jujur
dan bersedia bekerja keras. Pada
Kakak, aku lihat semua sifat baik itu. Pasti akan ada perempuan
yang bersedia jadi pendamping.
Sampek
Mudah-mudahan. Sekarang marilah kita pergi.
275
Bahasa Indonesia
Kabayan
Mencari lumpang?
Sampek
Husss. Kembali ke gedung sekolah.
(Kabayan tertawa manis sekali) Lampu berubah
(Sampek Kabayan semakin intim. Ke mana pun pergi, selalu
berdua. D an pelajaran di sekolah semakin meningkat pula)
Guru
(Menyanyi)
Merah dicampur kuning
Murid-murid
(Menyanyi)
jadi warna jingga
Guru
Putih dicampur hitam
Murid-murid
Berubah kelabu muda
(Sambil menyanyi guru dan murid-murid bersilat)
Kabayan
(Menyanyi)
Burung berpasangan
Laut banyak asinnya
Manusia berjodohan
Keong ada rumahnya
Dalang
(Menyanyi)
Bagai lidah dan rasa
Bagai pohon dan tanah
Bagai bulan data matahari Sampek-Kabayan duet serasi
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
276
Kabayan- Sampek
(Berduet)
Tali persahabatan
Tersimpul abadi
Sepanjang zaman
Di bumi atau langit
Guru
Dilukai.
Murid-murid
Bangkit lagi.
Guru
Digencet, dihajar.
Murid-murid
Tetap tegar.
Guru
Mucilkan, dibuang, disiksa.
Murid-murid
Makin kuat perkasa.
Guru
Jangan lupa, itu watak utama.
Murid-murid
Yeah, yeah....
Lampu berubah.
(Sumber: N. Riantiarno, adaptasi dari
Sampek Engtay,
Pustaka Jaya, Jakarta, 1999 dengan
beberapa penyesuaian)
277
Bahasa Indonesia
2.
M
intalah teman-teman dari kelompok lain untuk menilai/
mengomentarinya dengan menggunakan format penilaian di bawah
ini.
Aspek
Penilaian
Bobot
Skor
Komentar
a.
Penghayatan
20
b.
Pelafalan
20
c.
Intonasi
15
d.
Mimik
15
e.
G
erak tubuh (gestur)
15
f.
Improvisasi
15
Jumlah
100
Simpulan
....
Kegiatan 2
Mendemonstrasikan Naskah Drama dengan Memperhatikan Isi
dan Kebahasaan
Pementasan drama berawal dari suatu naskah (skenario). Dialog dan
tata laku yang dipentaskan oleh para pemainnya, sesuai dengan cerita
yang disusun sebelumnya oleh penulis naskah. Ide penyusunannya bisa
berdasarkan pemikiran sang penulis. Dapat pula ide itu diambil dari
cerpen, novel, dan karya-karya lainnya. Sebagaimana halnya percakapan
sehari-hari, dialog dalam teks drama sering kali menggunakan kosakata
percakapan, seperti
oh, ya, aduh, sih, dong
. Mungkin di dalamnya banyak
ditemukan kata-kata yang tidak baku dan
juga tidak lepas dari kalimat-
kalimat seru, suruhan, dan pertanyaan.
Teks drama juga memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.
1.
B
anyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi
kronologis).
2.
B
anyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa
yang terjadi.
3.
B
anyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang
dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh.
4.
M
enggunakan kata-kata sifat (
descriptive language
) untuk
menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
278
Tugas
Untuk mengasah kemampuanmu dalam bermain drama,
demonstrasikanlah naskah drama di bawah ini dengan memperhatikan isi
dan kebahasaan!
Drama Tengah Malam
oleh Yandianto
(
Malam sudah larut. Ibu duduk termenung. Ratih keluar dari pintu
samping kanan
)
Ratih
:
M
aaf, Bu. Mungkin pertanyaan Anwar tadi siang telah membuat
hati Ibu resah. Hatiku pun turut resah seperti hati Ibu.Barangkali
malam ini, semua penduduk desa ini menjadi resah seperti kita.
Ibu
:
T
idurlah, Ratih!
Ratih
:
A
dilkah jika seseorang menyuruh orang lain tidur, sementara
dia sendiri tetap terjaga? Ibu tidak boleh memaksakan diri
untuk terus-terusan memikirkan kata-kata Anwar. Dia masih
kekanak-kanakan.Kata-katanya seperti angin yang berembus,
lalu hilang begitu saja.
Ibu
:
A
pa yang diucapkan adikmu Anwar itu benar, Ratih.
Pertanyaannya wajar. Dia bertanya tepat pada waktunya, yaitu
pada saat para romusha pulang ke desa masing-masing dan
ayah kalian seharusnya berada bersama mereka.
Ratih
:
A
yah tidak mungkin berada di antara para romusha itu, Bu!
Beberapa jam yang lalu kapal terakhir sudah berlabuh. Pak
Hasta tetangga kita sudah kembali. Telah kudengar sorak-sorai
Sumber: www.donipengalaman9.files.wordpress.com
Gambar 8.5 Suasana tengah malam.
279
Bahasa Indonesia
anak-anak dan istrinya.Tetapi ayah? (Diam sejenak) Mungkin
kabar yang dibawa angin itu benar. Dengan demikian akan
bertambahlah kekecewaan keluarga kita.
Ibu
:
L
ebih kecewa lagi hati adikmu, Anwar. Dia tidak tahu sama
sekali ke mana ayahnya pergi. Dia tidak tahu apa itu kerja paksa.
Dia hanya tahu kalau ayahnya pergi, kemudian kembali dengan
membawa setumpuk mainan di tangannya.
(Terdengar jam berdentang 12 kali)
Ratih
:
T
engah malam, Bu. Kapal terakhir sudah meninggalkan
pelabuhan setelah menurunkan para romusha. Artinya kapal
itu sudah tiga jam beristirahat sebelum berlayar kembali. Mana
ayah kita? Kalau dia terkubur di pelabuhan, apakah ada koran
yang membuat berita tentang kematiannya? Atau mati di tengah
laut dan jasadnya diumpankan kepada ikan hiu?
Ibu
:
J
epang adalah Jepang, Ratih. Saudara Tua dapat bertindak
sewenang-wenang terhadap saudara mudanya yang terlantar.
Kecil harapannya untuk menemukan ayahmu. Berita yang
ibu terima enam bulan yang lalu memberi keyakinan bahwa
ayahmu meninggal disengat ular berbisa. Banyak orang bercerita
tentang perlakuan Jepang terhadap romusha. Dan ayahmu pasti
diperlakukan sama seperti kepada mereka. Nasib orang bodoh
selalu tidak menguntungkan.
Ratih
:
J
adi Ibu berkeyakinan kalau ayah telah meninggal dunia?
Ibu
:
Ib
u tidak mengatakan demikian, tapi akh.....?
(Jam berdentang satu kali)
Ratih
:
M
alam telah mulai berlalu. Selamat pagi, dunia! Kalau ayah
kami tidak kembali..... terkutuklah penjajah itu!
(Terdengar pintu diketuk. Seorang lelaki muncul membawa sebungkus
pakaian)
Ibu
:
P
ak Hasta!
Hasta
:
I
nilah. Harap kalian terima dengan lapang dada.
Ratih
:
M
ana ayahku, Pak?
Hasta
:
H
anya Tuhan yang tahu.
(Tangis meledak, ke babak berikutnya)
(Sumber: Naskah
Drama Tengah Malam)
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
280
Setelah kamu menyaksikan pementasan drama oleh teman kelompokmu,
tentukan mana pementasan yang baik dan mana yang kurang baik beserta
alasannya! Tulislah jawabanmu pada lembar terpisah atau buku kerjamu
dengan format seperti di bawah ini.
No
Hal-hal yang Dinilai
Tanggapan
1
Isi
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
2
Kebahasaan
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
E. Menyusun Ulasan dari Buku yang Dibaca
Setelah membaca buku ini, kamu diharapkan mampu:
1.
m
engomentari isi buku fiksi (biografi dan cerita rakyat);
2.
m
engomentari isi buku nonfiksi (buku pengayaan
pengetahuan).
1.
U
lasan selalu ditujukan pada isi buku bukan pada pandangan sendiri
sehingga dalam memberikan ulasan harus dibantu oleh kerangka isi
buku.
2.
B
erikanlah ulasan pada setiap bagian penting isi buku secara
proporsional.
3.
K
emukakanlah ulasan minimal satu paragraf singkat pada setiap
bagian buku (fiksi) atau setiap bab buku nonfiksi (buku pengayaan)
yang dianggap menarik.
4.
P
ada bagian akhir, sampaikanlah kesan kamu setelah membaca buku
tersebut.
281
Bahasa Indonesia
agresif
cenderung (ingin)
menyerang sesuatu yang
dipandang sebagai hal atau
situasi.
aksi
gerakan.
akting
memerankan.
aktual
betul-betul ada (terjadi);
sesungguhnya.
aktualisasi
perihal mengaktualkan;
pengaktualan.
alur
jalan cerita.
anarkisme
ajaran (paham) yang
menentang setiap kekuatan
negara; teori politik yang tidak
menyukai adanya pemerintahan
dan undang-undang.
aplikasi
penggunaan; penerapan.
argumen
alasan yang dapat
dipakai untuk memperkuat
atau menolak suatu pendapat,
pendirian, atau gagasan.
argumentatif
alasan untuk
memperkuat atau menolak
suatu pendapat, pendirian, atau
gagasan.
arogansi
kesombongan;
keangkuhan.
atributif
bersifat (berkenaan
dengan) atribut.
bakteri
makhluk hidup terkecil
bersel tunggal, terdapat di mana-
mana, dapat berkembang biak
dengan kecepatan luar biasa
dengan jalan membelah diri,
ada yang berbahaya dan ada
yang tidak, dapat menyebabkan
peragian, pembusukan.
balai
tempat duduk atau tempat
tidur yang dibuat dari bambu
atau kayu.
biaya
uang yang dikeluarkan untuk
mengadakan (mendirikan,
melakukan, dan sebagainya)
sesuatu; ongkos; belanja;
pengeluaran.
bioteknologi
teknologi yang
menyangkut jasad hidup.
bruto
kotor (tentang berat, gaji,
hasil keuntungan, pendapatan).
ceramah
pidato oleh seseorang di
hadapan banyak pendengar,
mengenai suatu hal
pengetahuan.
Glosarium
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
282
cerpen
cerita pendek.
deduktif
bersifat deduksi.
defisit
kekurangan (dalam anggaran
belanja).
demonstrasi
peragaan atau
pertunjukan tentang cara
melakukan atau mengerjakan
sesuatu.
denotasi
makna kata atau kelompok
kata yang didasarkan atas
penunjukan yang lugas pada
sesuatu di luar bahasa atau
yang didasarkan atas konvensi
tertentu dan bersifat objektif.
denotatif
berkaitan dengan
denotasi.
deskriptif
bersifat deskripsi; bersifat
menggambarkan apa adanya.
dialog
percakapan antara dua orang
atau lebih.
disunting
dilihat dengan teliti.
domestik
berhubungan dengan atau
mengenai permasalahan dalam
negeri.
edukatif
bersifat mendidik.
efektif
ada efeknya
(akibatnya,pengaruhnya,
kesannya).
ejaan
melafalkan (menyebutkan)
huruf-huruf satu demi satu.
eksis
pemindahan atau pengeluaran
organ tubuh dengan cara
pembedahan.
eksistensi
hal berada; keberadaan.
eksperimen
percobaan.
eksplanasi
menjelaskan suatu
fenomena atau sesuatu.
elegan
elok; rapi; anggun; lemah.
empirik
berdasarkan pengalaman
(terutama yang diperoleh
dari penemuan, percobaan,
pengamatan yang telah
dilakukan).
esensi
hakikat; inti; hal yang pokok.
faktual
berdasarkan kenyataan;
mengandung kebenaran.
fasilitator
orang yang menyediakan
fasilitas; penyedia.
fenomena
hal-hal yang dapat
disaksikan dengan pancaindra
dan dapat diterangkan serta
dinilai secara ilmiah (seperti
fenomena alam).
283
Bahasa Indonesia
fetus
janin.
fiksi
cerita rekaan (roman, novel,
dan sebagainya.
fiksi
khayal, imajinasi.
fleksibel
luwes; mudah dan cepat
menyesuaikan diri.
fonem
satuan bunyi terkecil yang
mampu menunjukkan kontras
makna.
formal
sesuai dng peraturan yang
sah; menurut adat kebiasaan
yang berlaku.
format
bentuk dan ukuran (buku,
surat kabar).
frasa
gabungan dua kata atau lebih
yang bersifat nonpredikatif
(misalnya
gunung tinggi
disebut
frasa karena merupakan
konstruksi nonpredikatif ).
frekuensi
jumlah pemakaian suatu
unsur bahasa dalam suatu teks
atau rekaman.
global
secara umum dan
keseluruhan.
harmonisasi
pengharmonisan;
upaya mencari keselarasan.
hidrologi
ilmu tentang air di
bawah tanah, keterdapatannya,
peredaran dan sebarannya,
persifatan kimia dan fisikanya,
reaksi dengan lingkungan,
termasuk hubungannya dengan
makhluk hidup.
identitas
ciri-ciri atau keadaan
khusus seseorang; jati diri.
ilustrasi
gambar (foto, lukisan)
untuk membantu memperjelas
isi buku, karangan, dan
sebagainya.
impersonal
tidak bersifat pribadi;
tidak berkaitan dengan (tidak
mengenai) seseorang.
induktif
bersifat (secara) induksi.
institusi
sesuatu yang dilembagakan
oleh undang-undang, adat atau
kebiasaan.
interaksi
hal saling melakukan aksi,
berhubungan, memengaruhi;
antarhubungan.
interpretasi
pemberian kesan,
pendapat, atau pandangan
teoretis terhadap sesuatu;
tafsiran.
interpretatif
bersifat adanya kesan,
pendapat, dan pandangan;
berhubungan dengan adanya
tafsiran.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
284
intrinsik
unsur pembangun sastra
dari dalam.
iptek
berhubungan dengan
teknologi.
kaidah
rumusan asas yang menjadi
hukum; aturan yang sudah pasti;
patokan.
kandidat
calon; bakal.
karakter
orang yang berperan
dalam suatu kejadian penting.
karakteristik
ciri khas dalam suatu
objek tertentu.
karya ilmiah
hasil perbuatan;
buatan; ciptaan (terutama hasil
karangan).
khalayak
orang banyak; masyarakat.
klasik
mempunyai nilai atau mutu
yang diakui dan menjadi tolok
ukur kesempurnaan yang abadi.
klise
tiruan; hasil meniru.
komedi
sandiwara ringan yang
penuh dengan kelucuan
meskipun kadang-kadang
kelucuan itu bersifat menyindir
dan berakhir dengan bahagia.
kompetensi
kewenangan
(kekuasaan) untuk menentukan
(memutuskan), kemampuan
menguasai gramatika suatu
bahasa secara abstrak atau
batiniah.
kompleksitas
mengandung
beberapa unsur yang saling
berhubungan.
komplikasi
penyakit yang baru
timbul kemudian sebagai
tambahan pada penyakit yang
sudah ada; percampuran dalam
berbagai hal.
konflik
percekcokan; perselisihan.
konotasi
tautan pikiran yang
menimbulkan nilai rasa pada
seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna
yang ditambahkan pada makna
denotasi.
konsekuen
akibat (dari suatu
perbuatan, pendirian).
k
oreksi
pembetulan; perbaikan;
pemeriksaan.
kostum
pakaian khusus (dapat pula
merupakan pakaian seragam)
bagi perseorangan, regu
olahraga, rombongan, kesatuan,
dan sebagainya dalam upacara,
pertunjukan.
285
Bahasa Indonesia
kreatif
memiliki daya cipta;
memiliki kemampuan untuk
menciptakan.
kritis
kaum kritikus.
kualifikasi
tingkatan.
legenda
cerita rakyat pada zaman
dahulu yang ada hubungannya
dengan peristiwa sejarah.
logis
sesuai dengan logika; benar
menurut penalaran; masuk akal.
menganalisis
penyelidikan terhadap
suatu peristiwa (karangan,
perbuatan, dan sebagainya)
untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya.
mengkritik
kecaman atau
tanggapan, kadang-
kadang disertai uraian dan
pertimbangan baik buruk
terhadap suatu hasil karya,
pendapat, dan sebagainya.
mengorganisasikan
kesatuan
(susunan dan sebagainya) yang
terdiri atas bagian-bagian (orang
dan sebagainya); perkumpulan
dan sebagainya untuk tujuan
tertentu.
metodologi
ilmu tentang metode;
uraian tentang metode.
minikata
sandiwara dengan teks
yang sangat pendek.
misteri
sesuatu yang masih belum
jelas (masih menjadi teka-teki;
masih belum terbuka rahasianya.
monolog
pembicaraan yang
dilakukan dengan diri sendiri.
nominal
proses atau hasil
membentuk satuan berkelas
nominal dari kata, frasa, klausa,
atau kalimat berkelas lain.
nonfiksi
tidak bersifat fiksi, tetapi
berdasarkan fakta dan kenyataan
(tentang karya sastra, karangan,
dan sebagainya).
nonverbal
tidak dalam bentuk
percakapan; tidak dalam bentuk
bahasa.
pasif
bersifat menerima saja; tidak
giat; tidak aktif.
populer
dikenal dan disukai orang
banyak (umum).
porsi
bagian (yang menjadi
tanggung jawab atau yang harus
dikerjakan dan sebagainya).
profesional
bersangkutan dengan
profesi.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
286
prosedur
tahap kegiatan untuk
menyelesaikan suatu aktivitas.
rasio
orang yang menganut paham
rasionalisme.
relevan
kait-mengait; bersangkut-
paut; berguna secara langsung.
resensi
nilai baik buruknya karya
sastra.
romantik
romantis.
sesi
babak; tahap.
struktur
cara sesuatu disusun atau
dibangun; susunan; bangunan
verbal
secara lisan (bukan tertulis)
287
Bahasa Indonesia
Indeks
A
Abstrak
65, 148, 169,
170, 178, 260
A
gresif
13
Aksi
68, 225, 238,
243
Akting
243
Aktual
74, 75, 80, 83,
201
Aktualisasi
49, 110, 266
A
lur
33, 57, 58, 116,
118, 119, 120,
124, 125, 146,
185, 215, 231,
232, 235, 236,
237, 244, 248,
249, 250
A
narkisme
48, 68
A
plikasi
10, 39, 110
A
rgumen
92, 93, 94, 95,
99, 168, 181
A
rogansi
196
Atributif
90
B
Bioteknologi
52
B
ruto
52
C
Ceramah
73, 74, 75, 77,
78, 80, 83, 84,
85, 89, 91, 92,
94
–
100, 166
Cerpen
6, 107
–
112,
116
–
121,
124
–
129, 133,
134, 137, 139,
193, 212, 215,
216, 232, 248,
249, 277
D
Deduktif
54, 55, 144
D
efisit
55
Demonstrasi
48, 49, 50, 51,
63, 65, 76, 93,
101, 102, 104,
110, 236, 259,
266, 277, 278
D
enotasi
194, 195
D
enotatif
64, 169, 193
D
eskriptif
150, 155, 179,
181, 179
D
omestik
52, 244
E
Edukatif
81, 82
Ef
ektif
19, 23, 36, 37,
41, 42, 88, 135,
147, 149, 153,
162, 168, 181,
202, 214
E
ksis
225
E
ksistensi
49
Eksperimen
181
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
288
Eksplanasi
45, 46, 47, 50,
51, 55
–
57, 61,
62, 64
–
67,
70
–
72
F
Faktual
57, 60, 64, 120,
186, 187, 249
F
asilitator
166, 167
F
enomena
45, 47, 48, 50,
54, 57, 62, 63,
65, 70
–
72, 76,
93, 175, 185
F
etus
64, 68
Fi
ksi
1, 2, 6, 8, 126,
139, 175, 202,
263, 180
Fle
ksibel
158
Fonem
170
Formal
144, 148, 177,
178, 179
F
ormat
6, 15, 17, 19,
22, 30, 34, 36,
42, 43, 56, 79,
81,94, 95, 99,
110, 113, 118,
127, 128, 150,
167, 171, 172,
174, 191, 202,
207, 210, 229,
248, 265, 277,
280
Frasa
149, 178, 193
F
rekuensi
224, 225
G
Global
76
H
Harmonisasi
77
H
idrologi
57
I
Identitas
140, 164, 184,
204, 205
–
207,
211, 213, 214,
231
Ilustrasi
141, 175, 190,
221, 267
I
mpersonal
144, 147, 187,
193
Induktif
55, 144
I
nstitusi
13
Institut
225
Interaksi
82, 120
I
ntergratif
107
I
nterpretasi
57, 58, 60, 115,
148
Interpretatif
107, 108
I
ntrinsik
109, 118, 124,
233, 245
I
ptek
76, 81, 147,
148, 152, 153
K
Kaidah
20, 22, 26, 31,
34, 37, 64
–
66,
71, 72, 74, 76,
86, 92, 94, 95,
100, 102, 118,
125, 128, 141,
144, 148, 162,
168, 173, 174,
176, 195, 202,
222, 223, 229,
265
289
Bahasa Indonesia
Kandidat
15, 23, 41
K
arakter
6, 11, 103, 119,
121, 134, 227,
228, 231, 232,
237, 246, 248,
266
Karakteristik
11, 62, 94, 108,
119, 143, 185,
210, 227
K
halayak
78, 98, 230
K
lasik
164, 183
–
187
Klise
14
Kompetensi
8, 74, 102, 142,
164, 165, 168,
169, 176, 181,
199, 204, 236
K
omplikasi
237, 238, 250
K
onflik
21, 116,
125
–
128, 226,
228, 234
–
238,
243, 248, 249
K
onotasi
194, 195
K
onsekuen
225, 232
K
oreksi
42, 51, 100,
134, 202
K
ostum
243, 266
K
reatif
107, 108, 133,
159
Kritis
50, 68, 86, 98,
107
–
109
Kualifikasi
13, 14, 23, 41
K
ualitatif
170, 182
K
uantitas
225, 244
L
Legenda
130, 218
L
ogis
15, 47, 88, 98,
120, 144, 147,
148, 150, 186,
238
M
Menganalisis
8, 16, 46, 62,
74, 92, 102,
118, 141, 142,
163, 168, 176,
185, 192, 193,
204, 222, 230,
233, 236, 260,
263
Mengkritik
14
M
engonstruksikan
8
M
etodologi
180, 182
M
inikata
244
M
oderator
162, 190, 191
M
onolog
244, 266
N
Nominal
15, 41
N
onfiksi
1
–
4, 6, 42, 43,
116, 139, 140,
214, 249, 280
N
onverbal
13
P
Pasif
14, 144, 193
P
lato
186
Populer
177, 178, 207,
215, 218
–
221,
223
Porsi
15
Profesional
14, 196
P
rosedur
7
–
11, 12, 15
–
17, 19, 20,
22
–
24, 26, 27,
31, 34
–
37, 42,
45, 47, 64, 159,
180, 198
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
290
R
Rasio
225
R
elevan
13
–
15, 49, 62,
150, 167, 172,
180, 183
–
185,
198, 201
R
esensi
81, 203
–
208,
210, 211, 213
–
218, 222, 223,
225, 229,
230
–
232, 234
Romantik
221
S
Sesi
15, 38, 73, 188
S
truktur
8, 16, 17, 19,
22, 23, 26, 30,
31, 34, 46, 55,
57, 62
–
64, 66,
70
–
72, 74,
92
–
94, 96, 99,
102, 118, 119,
121, 125
–
127,
154, 161, 162,
173, 174, 177,
178, 185, 187,
200
–
202, 231,
236
–
238, 246
Styling
18, 39
V
Verbal
14, 23, 144,
181
291
Bahasa Indonesia
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemdikbud.
Halliday, M.A.K. 1985
. An Introduction to Functional Grammar.
London:
E
dward Arnold.
Halliday, M.A.K. dan Ruqaiya. Hasan. 1985.
Language, Context, and Text:
A
spects of Language
in a Social-Semiotic Perspective.
Oxford: Oxford
University Press.
Halliday, M.A.K. dan C.M.I.M. Matthiessen. 2004
. An Introduction to Functional
Grammar (3rd ed.).
London: Hodder Education.
Kosasih, E. 2014.
Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SMA/ MA/ SMK
. Bandung: Yrama Widya.
Kusmana, Suherli. 2011.
Merancang Karya Tulis Ilmiah.
Bandung: Rosdakarya.
Kusmana, Suherli. 2014.
Kreativitas Menulis
. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Purwo, Bambang Kaswanti. 1984.
Pragmatik dan Pengajaran Bahasa: Menyibak
Kurikulum 1984
. Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Bahasa (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa). 2001
. Kamus
Besar Bahasa Indonesia, edisi kedua.
Jakarta: Pusat Bahasa
.
Rakhmat, Jalaluddin. 1999.
Retorika Modern: Pendekatan Praktis.
Bandung:
Reaja Rosdakarya
.
Santosa, Riyadi. 2003
. Semiotika Sosial: Pandangan terhadap Bahasa.
Surabaya: Pustaka
Eureka & Jawa Pos.
Samsuri. 1991.
Analisis Bahasa
. Jakarta: Erlangga.
Setiyaningsih, Ika. 2014.
Ensiklopedia Bahasa dan Sastra Indonesia: Terampil
Berbicara.
Klaten: Intan Pariwara.
Silberman, Mel. 2007.
Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Innsan Madani.
Suwarto, Sogol H. 2013.
Most Inspiring People.
Yogyakarta: Narasi.
Tarigan, Henry Guntur. 1986.
Pengajaran Kosakata
. Bandung: Angkasa.
Thai, D.M. 2009.
TextBased Language Teaching
. St Cecil Hills, NSW: Mazmania
Press.
Daftar Pustaka
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
292
Sumber dari Internet
www.artikelsiana.com
http://bebasbanget.com/2014-08-22/DEBAT-Hukuman-Mati-Untuk-
Pengedar-Narkoba-Ketegasan-Pemerintahan-Presiden-Jokowi/
Y3XKBSkVhkw.html
http://www.belajarbahasainggrisku.com/2014/12/contoh-teks-debat-dalam-
bahasa-inggris-dan-artinya.html
http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-bj-habibie.html
http://faidatulhikmah.blogspot.co.id/2014/09/contoh-teks-laporan-hasil-
observasi.html
http://fitriaerna.blogspot.co.id/2011/01/contoh-debat-dalam-bahasa-
inggris_16.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bacharuddin_Jusuf_Habibie
https://id.wikipedia.org/wiki/Malala_Yousafzai
http://maswardiyanto.blogspot.co.id/2014/01/naskah-debat-masih-
efektifkah-ujian.html
www.smkti-baliglobal.sch.id
https://id.wikipedia.org/wiki/Khoirul_Anwar
http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-bj-habibie.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bacharuddin_Jusuf_Habibie
https://id.wikipedia.org/wiki/Khoirul_Anwar
http://www.pengertianpakar.com/2015/05/pengertian-dan-jenis-observasi.
html
http://syafruddin41.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-ringkasan-
rangkuman-ikhtisar.html
https://id-id.facebook.com/bangkit.bersama/posts/436898279731263
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis
https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_pertunjukan
https://id.wikipedia.org/wiki/Warisan
http://www.akuntt.com/2013/10/kalimat-tanya-retoris-dan-contohnya.html
http://www.kelasindonesia.com/2015/04/pengertian-dan-contoh-kalimat-
perintah-lengkap.html
https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat_Seru
http://www.tamadunmelayu.info/2011/07/sastra-melayu-klasik.html
http://djj.bdkjakarta.kemenag.go.id/pluginfile.php/6797/course/summary/
Logo%20Proposal%20PTK.jpg
293
Bahasa Indonesia
http://www.lintasnasional.com/wp-content/uploads/2016/04/IMG_2016
0215_083732.jpg
http://manuaisescolares.net/wp-content/uploads/2015/05/Cara-Mudah-
Menghidupkan-dan-Mematikan-Komputer-300x191.jpg
http://old-prasetya.ub.ac.id/image/ubp%20.jpg
http://rambutterbaru.com/wp-content/uploads/2016/02/Model-Artis-
Rambut-Bob-Nungging-Dian-Sastrowardoyo.jpg
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2015/03/30/520065
/670x335/ini-penyakit-yang-mengancam-pekerja-kantoran.jpg
http://harrysutanto.com/wp-content/uploads/2012/12/Optimism-Breeds-
Optimism-500x250.jpg
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2015/12/10/635487
/670x335/penting-tukarkan-ban-mobil-dengan-posisi-silang-saat-
musim-hujan.jpg
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1438651397.jpg
http://samuelhenry.net/wp-content/uploads/2013/06/mei-98.jpg
http://www.varia.id/wp-content/uploads/2014/12/Aceh-tsunami-
baiturrahman-nivikoko.jpg
http://sangiranmuseum.com/library/images/images_1464467835.jpg
http://humasbatam.com/wp-content/uploads/2009/08/Wako-Lepas-
Mubaligh-Batam-IMG_8177.jpg
http://art.allayers.com/categories/page/president_sukarno_speaking_at_
meeting_of_people2/
http://si.wsj.net/public/resources/images/BN-GW755_empero_G_
20150210013048.jpg
http://cdn.wallpapersafari.com/41/59/IKXqOZ.jpg
http://d.gr-assets.com/books/1376537443l/3290132.jpg
https://fiksikulo.files.wordpress.com/2014/12/tongsis41.jpg
http://proposal.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2015/08/
winning-business-proposal-1080x675.jpg
http://4.bp.blogspot.com/-P_ENZI7hMdU/T3cxysmzMQI/AAAAAA
AAAI4/7y1qxT50UqA/s320/139568_aal-di-komnas-perlindungan-
anak.jpg
http://jurnalistik.co/images/resensi/resensi6.jpg
https://image.issuu.com/150919211734-5e0efa90993c232f54b7f0131272
7d36/jpg/page_1.jpg
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
294
https://ecs12.tokopedia.net/newimg/cache/300/product-1/2013/
4/30/1860258/1860258_f31fe032-b14e-11e2-b00c-ff4e2523fab8.jpg
http://4.bp.blogspot.com/-_ehfssje1Ww/VhB_44B2kRI/AAAAAAAADW8/
HgPaD45QcHM/s1600/buku%2Bagar%2Bmenulis%2Bgampang.JPG
http://4.bp.blogspot.com/-EIRDEpujseU/UJB0nTTbSqI/AAAAAAAADNA/
Dx4zOX8xwA4/s400/Istanbul.jpg
http://supartobrata.com/wp-content/uploads/2010/12/saksi_mata.psd_-
199x300.jpg
http://tulis.yu.tl/files/laila-majnun-nizami.jpg
http://3.bp.blogspot.com/_Za2XGlVVnJk/TJLvdngIKqI/AAAAAAAAA0g/_-
gLNuqXR8E/s1600/TUILET.jpg
http://tasdiqiya.com/wp-content/uploads/2013/11/tip-trik-jago-main-rubik.
jpeg
http:// atasangin.com/wp-content/uploads/2012/11/perahu-kertas.jpg
https://teatersundakiwari.files.wordpress.com/2008/11/adegan_1.jpg
https://1.bp.blogspot.com/-69Z8Iq94vb4/Vuluh3DO_AI/AAAAAAA
AAW8/8fWWK6PyyOYGBdeyt2tyeKcUBPJnZ6vQg/s320/
ws%2Brendra%2B2.jpg
https://lh4.googleusercontent.com/-CW0fvZL5Uuw/TYjadEuPPSI/
AAAAAAAAAC8/oPejtndCtUA/s1600/Asrulsani.jpg
http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/814603/big-
portrait/046549900_1424431967-si_kabayan.jpg
https://donipengalaman9.files.wordpress.com/2015/05/kelana-malam1.jpg
https://2.bp.blogspot.com/-z6_qC2qDTZc/VYgJggiQcqI/AAAAAAAAAF4/
Iyl4LJp43QQ/s640/livros.jpg
295
Bahasa Indonesia
Nama Lengkap
:
P
rof. Dr. Suherli, M.Pd.
Telp. Kantor/HP
:
0231206558 / 085659865021
:
suher
Akun Facebook
:
Suher
li Kusmana
Alamat Kantor
:
Jl
. Perjuangan 32 Cirebon
Bidang Keahlian:
P
endidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
1988 – 2013
: D
osen Kopertis IV dpk Universitas Galuh.
2.
2013 – sek
arang
: Ketua A
sosiasi Pengajar Bahasa Indonesia (APBI).
3.
2014 – sek
arang
: D
osen Kopertis IV dpk Universitas Swadaya Gunung Jati.
4.
2014 – sek
arang
: P
engurus Harian Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra
I
ndonesia (APROBSI).
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3: P
rogram Pascasarjana/Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia UPI
Bandung (1998 – 2002)
2.
S2: P
rogram Pascasarjana/Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia IKIP
Bandung (1993 – 1996)
3.
S1: F
akultas Pendidikan Bahasa dan Seni/Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia IKIP Bandung (1984 – 1988)
Judul
Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
M
enulis Karangan Ilmiah: Kajian dan Panduan (2007);
2.
P
elajaran Bahasa Indonesia untuk SMA (2008);
3.
Guru Bahasa I
ndonesia Profesional (2009);
4.
P
embelajaran Bahasa Indonesia yang Cerdas dan Menyenangkan (2010);
5.
M
erancang Karya Tulis Ilmiah (2011);
6.
M
odel Pembelajaran Siswa Aktif (2012);
7.
K
reativitas Menulis (2014).
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
K
ajian Keterbacaan Buku Teks Pelajaran: Sebuah (
Preliminary Study
Terhadap Buku
Teks Pelajaran Sekolah Dasar Berstandar Nasional Berdasarkan Profil Membaca
Siswa, Keterpahaman Bacaan, dan Keterpakaian dalam Pembelajaran) (2006);
2.
K
ajian Keterbacaan Buku Teks Pelajaran untuk SMP/MTs (Studi terhadap
Keterbacaan Buku Teks Pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan
Matematika Berstandar Nasional) (2007);
3.
S
tudi Realitas dan Ekspektasi terhadap Dosen, Mahasiswa, dan Kelembagaan PAI
di Perguruan Tinggi Umum se-Jawa Timur (2008);
4.
M
odel Pembinaan Imtak dan Aktivitas Masjid Kampus (Studi Terhadap Realitas
dan Ekspektasi pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) di Daerah Istimewa
Yogjakarta sebagai Dasar Perumusan Standardisasi Bina Imtak dan Masjid
Kampus) (2009);
P
rofil Penulis
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
296
5.
Kon
tribusi Pembinaan Imtak dan Aktivitas Masjid Kampus terhadap Pembinaan
Sumber Daya Manusia pada PTAI di Priangan Timur (2010);
6.
K
ajian terhadap Eksistensi dan Peran Serta Organisasi Kemasyarakatan dalam
Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Ciamis (2011);
7.
S
tudi terhadap Nilai-nilai Budaya Lokal sebagai Basis Pengembangan Karakter
dan Jati Diri (2012);
8.
K
ajian Efektivitas Pengembangan Objek Wisata Pangandaran (2013);
9.
K
ajian Penggunaan Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Digunakan
Guru dalam Pembelajaran (Studi Kasus di Cirebon, Kuningan, Ciamis, dan Banjar)
(2014);
10.
S
tudi tentang Kebutuhan Bahan Ajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada
SMP/MTs serta SMA/MA/SMK di Wilayah III Cirebon (2015).
297
Bahasa Indonesia
Nama Lengkap
:
Dr
. Maman Suryaman, M.Pd.
Telp. Kantor/HP
:
(0274) 586168 / 081321775597
:
maman_sur
Akun Facebook
:
maman_sur
Alamat Kantor
:
K
ampus Karangmalang-Yogyakarta
Bidang Keahlian:
P
engajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
1992 – sek
arang
: D
osen tetap Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Yogyakarta (FBS UNY).
2.
2011 – 2015
: Ketua Jurusan mer
angkap Ketua Program Studi.
3.
2011 – sek
arang
: Ketua R
edaksi Jurnal Kependidikan Terakreditasi Nasional.
4.
2013 – sek
arang
: S
ekretaris Jenderal Masyarakat Penelitian Pendidikan
I
ndonesia (MPPI).
5.
2014 – sek
arang
: P
engurus Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa dan
S
astra Indonesia Bidang Akademik.
6.
2015 – sek
arang
:
Wakil Dekan I Bidang Akademik, Penelitian dan Pengabdian
M
asyarakat.
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3: P
rogram Pascasarjana/Program Studi Pendidikan Bahasa di Universitas
Pendidikan Indonesia (1997 – 2001)
2.
S2: P
rogram Pascasarjana/Program Studi Pendidikan Bahasa di Universitas
Pendidikan Indonesia (1994 – 1997)
3.
S1: F
akultas Pendidikan Bahasa dan Seni/Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia di IKIP Bandung (1986 – 1991)
Judul
Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
P
edoman Penulisan Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia (2008);
2.
M
odel Panduan Pendidik Pengajaran Sastra Berbasis Pendidikan Karakter (2008);
3.
Buk
u Pelajaran Bahasa Indonesia SMA (2009);
4.
P
anduan Pendidik Bahasa Indonesia SMP (2011);
5.
P
anduan Penulisan Bahan Ajar Bahasa Indonesia (2012);
6.
S
ejarah Sastra Berperspektif Gender (2012);
7.
P
uisi Indonesia (2012);
8.
M
etodologi Pembelajaran Bahasa (2012).
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
P
engembangan Model Buku Panduan Pendidik Pangajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia Berbasis Pendidikan Karakter (2008);
2.
P
engembangan Model Buku Ajar Sejarah Sastra Indonesia Berperspektif
Gender (2009);
3.
P
engembangan Model Buku Teks Pelajaran Bahasan Berbasis Pembelajaran
Kontekstual (2011);
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
298
4.
A
nalisis Hasil Belajar Peserta Didik dalam Literasi Membaca Melalui Studi
Internasional (PIRLS) (2011);
5.
P
erbandingan Kesadaran Feminis dalam Novel-novel Indonesia Karya Sastrawan
Perempuan dengan Sastrawan Laki-laki (2013);
6.
P
engembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Karakter (2014);
7.
E
valuasi Diri Strategi Belajar Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan
Bahasa Indonesia (2015);
8.
P
engembangan Membaca Sastra Mahasiswa Berbasis Penugasan dan
Presentasi (2015).
299
Bahasa Indonesia
Nama Lengkap
:
A
ji Septiaji
Telp. Kantor/HP
:
(0233) 8285503 / 085294606969
:
ajiseptiaji@g
mail.com
Akun Facebook
:
A
ji Septiaji
Alamat Kantor
:
Jl
. K. H. Abdul Halim No. 103, Majalengka,
Jawa Barat 45418
Bidang Keahlian:
P
endidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
2012 – 2015
: D
osen Luar Biasa pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan
S
astra Indonesia di Universitas Galuh Ciamis.
2.
2015 – sek
arang
: D
osen Tetap Yayasan pada Program Studi Pendidikan Bahasa
dan S
astra Indonesia di Universitas Majalengka.
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3: P
rogram Pascasarjana/Program Studi Pendidikan Bahasa di Universitas Negeri
Jakarta (2016 – sekarang)
2.
S2: P
rogram Pascasarjana/Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Pendidikan
Indonesia (2013 – 2015)
3.
S1: F
akultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia di Universitas Galuh Ciamis (2008 – 2012)
Judul
Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
A
ntologi Puisi
Sajak Sepanjang Waktu
(2014);
2.
S
astra untuk Pelajar (2014);
3.
A
ntologi Puisi
Para Perindu Embun
(2015).
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
P
embelajaran Menulis Puisi dengan Model Pembelajaran Peta Konsep pada Siswa
Kelas VII SMPN 10 Tasikmalaya (2012);
2.
P
enerapan Model Pembelajaran Saling Silang Gagasan dengan Media
Pembelajaran Peta Pikiran Digital dalam Keterampilan Menulis Teks Argumentasi
(Studi Eksperimen Kuasi terhadap Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia di
Universitas Galuh Ciamis) (2014/2015);
3.
S
truktur dan Nilai-nilai Sosial dalam Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2013
Klub
Solidaritas Suami Hilang
sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA (2016);
4.
M
edia Pembelajaran Peta Pikiran Digital sebagai Media Pembelajaran Kreatif
dalam Keterampilan Menulis Teks Argumentasi (Makalah Seminar Nasional,
Universitas Negeri Malang) (2016);
5.
I
mplementasi Nilai-nilai Karakter dalam Pembelajaran Memahami Teks Sastra
Tradisional Melalui Media Pembelajaran Peta Pikiran Digital (Makalah Seminar
Nasional, Balai Bahasa Yogyakarta) (2016);
6.
G
agasan 33 Sastrawan dalam Esai
33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh
Karya Jamal, D. Rahman, Dkk. sebagai Wujud Budaya Literasi (Makalah Seminar
Internasional, Universitas Pendidikan Indonesia) (2016);
7.
P
eran Sastra, Intelektualitas, dan Popularitas dalam Esai
33 Tokoh Sastra Indonesia
Paling Berpengaruh
Karya Jamal, D. Rahman, Dkk. (Makalah Seminar Nasional,
Universitas Kuningan) (2016);
8.
K
ritik Sastra dalam Majalah Sastra
Horison
sebagai Media Publikasi Budaya Literasi
dan Berpikir Kritis (Makalah Seminar Nasional, Universitas Negeri Jakarta) (2016).
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
300
Nama Lengkap
:
Istiqomah, S.P
d., M.Pd.
Telp. Kantor/HP
:
(0341) 591310 / 081334231701
:
istiqomahalmak
Akun Facebook
:
far
adina.izdhihary.dua
Alamat Kantor
:
SM
A Negeri 1 Batu Jawa Timur,
Jalan K
.H. Agus Salim 57 Batu Jawa Timur
Bidang Keahlian:
Bahasa I
ndonesia
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
1999 – 2009
: Guru di SM
A Negeri 2 Batu.
2.
2009 – sek
arang
: Guru di SM
A Negeri 1 Batu.
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S2: P
ascasarjana/Manajemen Pendidikan/Kepengawasan/Universitas Negeri
Malang (2007 – 2009)
2.
S1: P
endidikan Bahasa dan Seni/Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/IKIP
Malang (1989 – 1993)
Judul
Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
T
uhan, Aku Malu
(kumpulan puisi menggunakan nama pena Faradina Izdhihary)
(2010);
2.
Membac
a Hujan (
kumpulan cerpen menggunakan nama pena Faradina Izdhihary)
(2011);
3.
S
eputih Cinta Hawna (
novel menggunakan nama pena Faradina Izdhihary) (2011);
4.
S
afir Cinta
(novel menggunakan nama pena Faradina Izdhihary) (2012);
5.
Sukses Uji K
ompetensi Guru
(buku pendidikan) (2013);
6.
Menantu untuk Ibu
(novel menggunakan nama pena Faradina Izdhihary) (2014);
7.
K
elinci-kelinci Ujian Cinta (
kumpulan cerpen menggunakan nama pena Faradina
Izdhihary) (2014)
.
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
P
emanfaatan Kartu Soal Sebagai Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Materi
“Perkembangan Genre Sastra Indonesia” di kelas XI Bahasa SMAN 2 Batu
. (Penelitian
Tindakan Kelas) (2006);
2.
P
emanfaatan Kliping Foto Berita sebagai Media Pembelajaran dalam Pembelajaran
”Menulis Cerpen Berdasarkan Realitas Sosial” di Kelas XI Semester Genap 2006/2007
SMAN 2 Batu
(Penelitian Tindakan Kelas) (2007);
3.
P
eningkatan Minat dan Hasil Belajar Menulis Paragraf Deskripsi dengan Media
Foto Obyek Wisata Kota Batu dan Self Correction Terbimbing pada Siswa Kelas X.10
SMA Negeri 1 Batu Tahun 2011/ 2012.
Artikel ilmiahnya dimuat di Jurnal
Kelasa,
Kelebat Masalah Bahasa dan Sastra.
ISSN 1907-7165 Volume 7, Nomor 1 Juni 2012
(Penelitian Tindakan Kelas (2007);
4.
P
emanfaatan Facebook sebagai Media Pembelajaran Menulis Cerpen Bagi Siswa
Kelas XI Bahasa SMAN 1 Batu (Dalam Penugasan Mandiri)
. (Penelitian Tindakan
Kelas) (2010);
301
Bahasa Indonesia
5.
P
eningkatan Minat dan hasil Belajar Menulis Paragraf Deskripsi dengan Media
Foto Obyek Wisata Kota Batu dan Self Correction Terbimbing pada Siswa Kelas X.10
SMA Negeri 1 Batu Tahun 2011/ 2012
(penelitian Tindakan Kelas, diserahkan ke
perpustakaan sekolah) (2012);
6.
P
eningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Menulis Laporan Hasil Wawancara melalui
Penerapan Modifikasi Pembelajaran Kooperatif Model CIRC dengan Media Batik
Metro TV bagi Siswa Kelas X.4 SMA Negeri 1 Batu Tahun 2011/2012.
Diserahkan
ke perpustakaan dan dimuat di Jurnal Ilmiah “
Jembatan Merah
” edisi Desember
2012. ISSN: 1907-1779 (Balai Bahasa Jawa Timur) (2012);
7.
P
enerapan Metode KB dengan Video K-3 untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Pembelajaran Teks Negosiasi
(Dimuat pada jurnal “
Jembatan Merah
”, Terbitan
Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Vol 10. Edisi Desember 2014. ISSN 1907-1779;
8.
P
engembangan Bahan Ajar Sastra Berbasis Kearifan Lokal sebagai Upaya Pendidikan
Karakter Bangsa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA kelas X
(Penelitian Pengembangan didanai Hibah Penelitian Guru dan Dosen, Puslitjak,
Kemendikbud dan dimuat pada Jurnal Ilmiah Nasional
EDUKASI
, Tahun 2 Nomor II
tahun 2015), sebagai Ketua;
9.
P
enerapan Pembelajaran Kontekstual dengan Media Video pada Pembelajaran
Teks Negosiasi bagi Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Batu Tahun Ajaran 2014/ 2015
(Penelitian Tindakan Kelas, 2015. didanai Hibah PTK Guru 2015, Puslitjak,
Kemendikbud; Artikel ilmiahnya dimuat pada jurnal “
Jembatan Merah
”, Terbitan
Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Vol 12. Edisi Desember 2014. ISSN 1907-1779).
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
302
Nama Lengkap
:
Dr
. Dwi Purnanto, M.Hum.
Telp. Kantor/HP
:
0271-712655 / 08122615054
:
dwi.pur
Akun Facebook
:
-
A
lamat Kantor
:
F UNS Jl
. Ir. Sutami 36A Surakarta, 57126
Bidang Keahlian:
Linguistik I
ndonesia
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
1986 – sek
arang
: D
osen Sastra Indonesia di Fakultas Ilmu Budaya Universitas
S
ebelas Maret Surakarta.
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3: Univ
ersitas Sebelas Maret Surakarta/ Doktor/Linguistik (2002 – 2010)
2.
S2: Univ
ersitas Sebelas Maret Surakarta/Magister Humaniora/Linguistik (1998-2001)
3.
S1: Univ
ersitas Sebelas Maret Surakarta/ Doktorandus/ Linguistik (1979 – 1984)
Judul Buku y
ang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1.
P
usbuk. Kemendiknas,
Bahasa Indonesia untuk SMP
(Jakarta, 2016);
2.
P
usbuk. Kemendiknas,
Bahasa Indonesia untuk SMA
(Jakarta, 2016);
3.
Univ
ersitas Terbuka. Kemenristek Dikti,
Sintaksis
(Jakarta, 2016);
4.
P
usbuk. Kemendiknas,
Bahasa Indonesia untuk SMP
(Jakarta, 2015);
5.
P
usbuk. Kemendiknas,
Bahasa Indonesia untuk SMA
(Jakarta, 2015);
6.
M
enyumbang artikel Prinsip-prinsip Interaksi dalam Persidangan Pidana dalam
Proceeding Seminar Internasional Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Bahasa,
Sastra dan Kebudayaan Indonesia, serta komunikasi Sosial-Politik pada Era
globalisasi (2010);
7.
P
usbuk. Kemendiknas,
Bahasa Indonesia untuk SMP
(Bogor, 2007);
8.
P
usbuk. Kemendiknas,
Bahasa Indonesia untuk SMA
(Bogor, 2007);
9.
P
usbuk. Kemendiknas,
Bahasa Indonesia untuk SMP
(Jakarta, 2005);
10.
P
usbuk. Kemendiknas,
Bahasa Indonesia untuk SMA
(Bogor, 2005);
11.
M
enyumbang artikel Pemakaian Bahasa Hukum Pidana dalam buku Panorama
Pengkajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. 2009. Surakarta: Program S3 dan S2
Pascasarjana dan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret (2009);
12.
R
egister Pialang Kendaraan Bermotor (2002);
13.
R
adikalisme Keagamaan dan Perubahan Sosial (
Penelitian dari The Asia Foundation
) (2002);
14.
M
enyumbang artikel Karakteristik Pemakaian Bahasa Pialang Kendaraan Bermotor
di Surakarta dalam buku Bahasa dan Sastra Indonesia Menuju Peran (2002);
15.
T
ransformasi Sosial Budaya Abad XXI. Editor: Sujarwanto dan Jabrohim.
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
S
truktur, Fungsi, dan Penafsiran Makna Pemakaian Bahasa Hukum Pidana di
Pengadilan Wilayah Surakarta. DIKTI/Bantuan Disertasi (2010);
2.
T
indak Tutur Direktif dalam Persidangan Pidana di Wilayah Surakarta. DIPA UNS
(2011);
3.
S
trategi Tanya Jawab dalam Persidangan di Wilayah Surakarta. DIPA UNS (2012);
4.
P
rinsip-prinsip Interaksi dalam Persidangan Pidana di Wilayah Surakarta.
DIPA UNS (2013);
P
rofil Penelaah
303
Bahasa Indonesia
5.
P
emerolehan Bahasa Anak-anak Idiot (
Down Syndrome
) di Kabupaten Ponorogo
Jawa Timur (Kajian Psikolinguistik). DIPA UNS (2014);
6.
Kear
ifan Lokal Petani dan Persepsinya terhadap Pekerjaan Non-Petani Masyarakat
di Kabupaten Ngawi (Kajian Etnolinguistik). PUPT DIKTI (2015);
7.
Ketidaksan
tunan Berbahasa dalam Persidangan Pidana di Wilayah Eks-
Karesidenan Surakarta. DIPA UNS (2015);
8.
Kesan
tunan Kritik dalam Masyarakat Etnik Madura: Kajian Pemberdayaan Fungsi
Bahasa. PUPT DIKTI (2015).
Nama Lengkap
:
Dr
. Liliana Muliastuti
Telp. Kantor/HP
:
08159492993
:
LMULIASTUTI@y
ahoo.com
Akun Facebook
:
-
A
lamat Kantor
:
K
ampus A Universitas Negeri Jakarta
Bidang Keahlian:
Bahasa I
ndonesia
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
1992 – 2016
: D
osen Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3: P
rodi Pendidikan Bahasa UNJ (2011 – 2015)
2.
S2: P
rodi Pendidikan Bahasa UNJ (1994 – 1997)
3.
S1: F
akultas Bahasa dan Seni/jurusan Bahasa Indonesia/program studi Pendidikan
Bahasa Indonesia UNJ (1986 – 1991)
Judul Buku y
ang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1.
Buk
u Bahasa Indonesia bagi penutur asing diterbitkan UNJ;
2.
Buk
u Bahasa Indonesia SD diterbitkan penerbit swasta;
3.
Buk
u Bahasa Indonesia SMA diterbitkan Kemendikbud.
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
T
elaah Buku Teks BIPA (2005) dan Pengembangan Materi Ajar BIPA (2008);
2.
“P
engembangan CD Pembelajaran BIPA (2010) dan Pengembangan Materi Ajar
BIPA Berbasis Pendekatan Integratif dan Multikultural (2012);
3.
K
urikulum dan Buku Teks
(Modul UT),
Semantik
(Modul UT), dan
Linguistik Umum
(Modul UT) (2007).
Nama Lengkap
:
P
rof. Dr. Muhammad Rapi Tang M.S
Telp. Kantor/HP
:
0411861508 / 081354955411
:
muh.r
Akun Facebook
:
mr
t muh
Alamat Kantor
:
K
ampus UNM Makassar jln Daeng Tata Parangtambung
Makassar
Bidang Keahlian:
Bahasa dan S
astra Indonesia
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
2000 – 2016
: D
osen Universitas Negeri Makassar.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
304
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3: P
endidikan Doktor Universitas Padjajaran (1996 – 2001)
2.
S2: P
endidikan Magister Universitas Padjajaran (1989 – 1996)
3.
S1: P
endidikan Sarjana IKIP Ujung Pandang (1980 – 1986)
Judul Buku y
ang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1.
Buk
u teks Bahasa Indonesia SMP/MTs, SMA SMK/MAn kelas 1, 2, 3 Kurikulum 2006;
2.
Buk
u teks Nasional SMP/MTs, SMA, SMK, MAN kelas 1 & 3 Kurikulum 2013;
3.
Buk
u teks Nasional SMP/MTs, SMA, SMK, MAN kelas 1 2 3 Kurikulum 2013 revisi.
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak ada.
Nama Lengkap
:
Dr
. Felicia N. Utorodewo
Telp. Kantor/HP
:
(021) 78884106 / 08121063373
:
cisnur
Akun Facebook
:
-
A
lamat Kantor
:
Jalan G
ardu, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan,
12640
Bidang Keahlian:
Linguistik Bahasa I
ndonesia
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
2010 – 2016
: Dir
ektur SEAMEO Regional Centre of QITEP in Language,
Jak
arta.
2.
2000 – 2010
: D
osen.
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3: F
akultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI/program studi Linguistik/Departemen
Linguistik Program Pascasarjana FIB-UI (2001 – 2007)
2.
S2: F
akultas Ilmu Sosial dan Politik UI/program studi Antropologi Linguistik/
Departemen Antropologi Program Pascasarjana FISIP-UI (1986 – 1991)
3.
S1:
Fakultas Sastra UI/jurusan linguistik/program studi Bahasa dan Sastra Indonesia/
Fakultas Sastra UI (1973 – 1981)
Judul Buku y
ang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1.
PUSBUK (2001-2010);
2.
BSNP
;
3.
DRP
M UI (2008-2015);
4.
PUSKURBUK (2011-2016).
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak ada.
305
Bahasa Indonesia
Nama Lengkap
:
Y
adi Mulyadi, S.S.
Telp. Kantor/HP
:
(022) 5403533 / 081321308202
:
ach_t
Akun Facebook
:
h
ttps://www.facebook.com/yadim1
Alamat Kantor
:
Jl
. Permai 28 Nomor 100, Margahayu Permai, Bandung
Bidang Keahlian: Bahasa dan Sastra Indonesia
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
2006 – 2011
: Koor
d. Editorial CV Acarya Media Utama, Bandung.
2.
2012 – 2014
: S
taff Pengajar MKDU Bahasa Indonesia, Akper Kebonjati,
Bandung
.
3.
2012
: R
edaktur Bahasa Majalah Pendidikan Surya Medali, PT Satu
Nusa, Bandung
.
4.
2011 – 2016
: E
ditor dan Penulis di Yrama Widya, Bandung.
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S1: Bahasa dan S
astra Indonesia, UPI Bandung (2002 – 2006)
Judul Buku y
ang Pernah Di
edit
(10 Tahun Terakhir)::
1.
Bahasa I
ndonesia SMA-MA/SMK-MAK Kelas X-XII (Kemdikbud, 2016);
2.
Jenis-
Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK: Analisis
Fungsi, Struktur, dan Kaidah, serta Langkah-langkah Penulisannya (Yrama Widya,
2014);
3.
S
trategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013 (Yrama Widya,
2014);
4.
Bahasa I
ndonesia SD/MI Kelas I-VI (Yrama Widya, 2012);
5.
M
enuju Mahir Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas X (Acarya Media Utama,
2008);
6.
M
enuju Mahir Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI, XII Program Bahasa
(Acarya Media Utama, 2008);
7.
M
enuju Mahir Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI, XII Program IPA-IPS
(Acarya Media Utama, 2008);
8.
Bahasa dan S
astra Indonesia SMP/MTs Kelas VII, VIII, dan IX (Acarya Media Utama,
2008).
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak ada.
P
rofil Editor
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
306
SMA/MA/
SMK/MAK
KELAS
XI
ISBN:
978-602-427-098-8 (jilid lengkap)
978-602-427-100-8 (jilid 2)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
2017
HET
ZONA 1
ZONA 2
ZONA 3
ZONA 4
ZONA 5
Rp
21.200
Rp
22.100
Rp
23.000
Rp
24.700
Rp
31.800
Bahasa Indonesia
Indonesia
Bahasa
Bahasa Indonesia
•
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Buku ini dipersiapkan untuk mendukung kebijakan Kurikulum 2013 y
ang secara
konstitusional mempertahankan bahasa Indonesia dalam daf
tar mata pelajaran di
sekolah. Kurikulum terbaru ini menegaskan pentingny
a keberadaan
bahasa
Indonesia sebagai penghela dan pembawa
ilmu pengetahuan (
carrier of
knowledge
). Berdasarkan Kurikulum 2013, buk
u siswa kelas XI ini memuat delapan
pelajaran yang berisi materi
menyusun prosedur, mempelajari teks eksplanasi,
mengelola informasi dalam ceramah, meneladani kehidupan dari cerita pendek,
mempersiapkan proposal, merancang karya ilmiah, menilai karya melalui resensi, dan
bermain drama.
Pada awal setiap pelajaran, siswa diajak untuk membangun konteks sesuai
dengan tema pelajaran. Setiap tema dibahas lebih lanjut dalam
tiga kegiatan,
yakni (1) pemodelan teks, (2) kerja sama membangun teks, dan
(3) kerja
mandiri
membangun
teks.
Kegiatan
pembelajaran
teks
itu masing-masing
dikembangkan
dalam
bentuk
tugas-tugas
yang
sanga
t beragam
untuk
menciptakan kegemaran belajar. Tugas
tambahan membaca buku rujukan juga
diberikan pada setiap pelajaran dan sisw
a diminta untuk melaporkan hasil
pelaksanaan tugas membaca itu sebagai bagian dari evaluasi pembelajaran.
Melalui
buku
ini,
diharapkan
siswa
mampu
dan
berpengalaman
mempr
oduksi serta menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan
fungsi sosialnya.
Dalam pembelajaran bahasa yang berbasis teks, bahasa I
ndonesia diajarkan bukan
sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban
fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri
dan mengembangk
an budaya
akademik.
C
M
Y
CM
MY
CY
CMY
K